Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petronas Bersiap Lakukan PHK Demi Jaga Kelangsungan Perusahaan

Perusahaan migas pelat merah Malaysia, Petronas, berencana mengurangi jumlah tenaga kerjanya untuk memastikan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang.
Logo grup energi Malaysia, National Petroleum Limited, yang biasa dikenal sebagai Petronas, ditampilkan di stan mereka selama pameran perdagangan energi LNG 2023 di Vancouver, British Columbia, Kanada, 12 Juli 2023./Reuters-Chris Helgren
Logo grup energi Malaysia, National Petroleum Limited, yang biasa dikenal sebagai Petronas, ditampilkan di stan mereka selama pameran perdagangan energi LNG 2023 di Vancouver, British Columbia, Kanada, 12 Juli 2023./Reuters-Chris Helgren

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan migas pelat merah Malaysia, Petronas, berencana mengurangi jumlah tenaga kerjanya untuk memastikan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang.

"Alasan untuk melakukan hal ini adalah untuk memastikan kelangsungan hidup Petronas dalam beberapa dekade mendatang. Jika kita tidak melakukannya sekarang, tidak akan ada Petronas dalam 10 tahun,” ujar Presiden dan CEO Petronas Tengku Muhammad Taufik Tengku Aziz kepada media, menurut The Edge, dilansir dari Reuters, Sabtu (8/2/2025).

Namun, Muhammad Taufik tak menyebutkan berapa banyak pegawai yang akan terdampak perampingan tersebut.

Kantor berita pemerintah Malaysia, Bernama, memuat berita serupa. Dalam briefing editor, Muhammad Taufik mengatakan bahwa langkah perampingan adalah untuk memastikan Petronas dapat terus berkontribusi pada pembangunan bangsa.

Petronas memiliki hampir 50.000 karyawan, menurut situs webnya. Petronas mengonfirmasi laporan media tersebut dalam sebuah tanggapan email kepada Reuters, dan menyatakan bahwa jumlah karyawan yang terkena dampak tidak disebutkan dalam pengarahan tersebut.

Muhammad Taufik mengatakan bahwa perampingan karyawan tersebut bukan merupakan hasil dari kesepakatan antara Petronas dan pemerintah negara bagian Sarawak mengenai distribusi gas lokal. Tahun lalu, negosiasi antara Petronas dan Petros Sarawak menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap Petronas, yang merupakan kontributor utama bagi kas negara bagian dan operasinya di Sarawak, yang memiliki lebih dari 60% cadangan gas Malaysia.

Menurut The Edge, Muhammad Taufik menuturkan bahwa pengembangan proyek migas ke depan akan menghadapi margin yang lebih tipis dan terdapat tantangan teknis yang lebih tinggi.

Pemerintah Malaysia memperkirakan produksi gas alam dan minyak mentah yang lebih rendah pada 2025 karena rencana penutupan beberapa fasilitas produksi untuk pemeliharaan dan berkurangnya permintaan di beberapa pasar ekspor.

Muhammad Taufik mengatakan bahwa komposisi kontrak bagi hasil juga diperkirakan akan berubah, yang akan membuat bagian pendapatan Petronas turun.

Dia menambahkan bahwa margin menguntungkan yang dinikmati oleh perusahaan akan menyusut dari di atas 20% saat ini menjadi di kisaran dua digit rendah pada tahun-tahun mendatang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper