Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melaporkan penyaluran JBT (Jenis BBM Tertentu) minyak solar mencapai 17,62 juta kiloliter dan JBKP (jenis BBM Khusus Penugasan) pertalite mencapai 29,69 juta kiloliter sepanjang 2024.
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati mengatakan verifikasi volume penyaluran BBM dilakukan baik bulanan maupun per triwulan.
Selama periode 2020 hingga 2024, terdapat koreksi volume JBT minyak solar sebesar 68.930 KL. Dengan demikian, berdasarkan hasil verifikasi, total volume minyak solar yang telah tersalurkan mencapai 82,39 juta KL.
Sementara itu, selama 2024 dengan memperhitungkan triwulan IV yang belum terverifikasi, jumlah volume minyak solar yang tersalurkan adalah sebanyak 17,62 kiloliter.
Adapun untuk JBKP selama periode 2020-2024, setelah dilakukan koreksi sebesar 1.339 KL, volume JBKP yang telah tersalurkan berdasarkan hasil verifikasi mencapai 108,12 juta KL.
2024 menyumbang volume pertalite sebanyak 29,69 juta kiloliter, lebih rendah dibandingkan dengan realisasi 2023 yang sebesar 20,02 kiloliter.
Baca Juga
Erika juga memaparkan total minyak tanah yang telah tersalurkan mencapai 2,45 juta KL setelah verifikasi sepanjang 2020 hingga 2024.
Pada 2025, BPH Migas akan menyusun aturan untuk pengetatan batas maksimal volume penyaluran solar sepanjang 2025.
Menurut Erika, saat ini volume batas maksimal solar dinilai melebihi kapasitas tangki kendaraan dan berpotensi untuk disalahgunakan.
“Kalau sekarang ini adalah 60 liter untuk kendaraan roda empat, kemudian 80 liter kendaraan roda 6, dan 200 liter itu untuk di kendaraan di atas roda 6. Kami menilai bahwa itu terlalu banyak karena itu melebihi kapasitas tangkinya,” kata Erika dalam RDP dengan komisi XII, Senin (10/2/2025).