Bisnis.com, JAKARTA - PT PLN Indonesia Power (PLN IP) menguji coba pembakaran batu bara dicampur amonia (co firing) PLTU Labuan berkapasitas 2 x 300 Megawatt (MW). Co firing dengan amonia (NH3) ini diklaim ramah lingkungan karena berasal dari hidrogen (H) yang diproduksi dengan energi terbarukan, sedangkan unsur nitrogren (N) berasal dari udara .
Direktur Utama PLN IP Edwin Nugraha Putra mengatakan uji coba pengoperasian PLTU green ammonia dengan mencampus sebanyak 3% selama 8 jam. Selama proses pembakaran ini dibutuhkan amonia sebanyak 50 ton.
"Dari uji co firing ammonia sebesar 3% ini dapat mengurangi penggunaan batubara sebanyak 4,5 ton per jam dengan pengurangan CO2 sebesar 9,45 ton CO2 per jam selama pengujian atau berpotensi mengurangi CO2 sebesar 70.640,64 ton CO2 per tahun. Hal ini juga setara dengan menanam sekitar 70.000 pohon," kata Edwin melalui keterangan resmi dikutip Sabtu (1/3/2025).
Uji coba pengoperasian PLTU green ammonia merupakan hasil kerjasama antara PLN IP, IHI Corporation dan Pupuk Kujang.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE),Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengungkapkan, pengembangan ammonia co firing di PLTU sejalan dengan Strategi Hidrogen Nasional (SHN) serta Roadmap Hidrogen dan Amonia Nasional (RHAN) Kementerian ESDM.
Menurutnya, kolaborasi yang dikerjakan saat ini antara PLN IP, Pupuk Kujang dan IHI Corporation dalam menerapkan ammonia co firing di PLTU menjadi bagian penting untuk menekan emisi.
Baca Juga
"Ini upaya inisiasi penurunan emisi di pembangkit listrik tenaga uap yang saat ini berbahan bakar batu bara, hal ini selaras dengan konsep pengembangan hidrogen dan amonia," Ujar Eniya.
Sementara itu, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero) Hartanto Wibowo mengatakan inovasi ammonia co firing di PLTU Labuan akan terus ditingkatkan. Hal ini dilakukan demi mendukung transisi energi di Indonesia.
Dia berpendapat uji coba kali ini menjadi sejarah. Sebab, baru pertama kali dilakukan PLN.
"Pencapaian ini merupakan kolaborasi yang luar biasa. Hal ini adalah langkah kecil yang akan dilanjutkan dan terus ditingkatkan ke depan," ungkap Hartanto