Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peluang Jepang dan Australia dapat Pengecualian Tarif AS Kian Menipis

Peluang Jepang dan Australia mendapat pengecualian dari kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, semakin menipis di tengah negosiasi.
Kantor pusat Bank of Japan (BOJ) di Tokyo, Jepang pada Jumat (24/1/2024). / Bloomberg-Akio Kon
Kantor pusat Bank of Japan (BOJ) di Tokyo, Jepang pada Jumat (24/1/2024). / Bloomberg-Akio Kon

Setelah menelepon Albanese pada bulan Februari, Trump mengatakan bahwa dia akan mempertimbangkan kemungkinan pengecualian bagi Australia dari tarif 25% atas ekspor baja dan aluminium ke AS. Namun, sejak saat itu penasihat perdagangan senior Trump telah mengecilkan kemungkinan tersebut, menuduh Australia "membunuh" industri aluminium Amerika.

Ketika ditanya oleh wartawan di luar Gedung Putih pada tanggal 7 Maret, Direktur Dewan Ekonomi Nasional Kevin Hassett mengatakan bahwa Trump tidak menyukai kata pengecualian.

"Saya datang dan menawarkan pengecualian, lalu saya mungkin akan dikeluarkan dari kantor, kita lihat saja nanti. Mungkin akan ada pengecualian. Saya ragu," kata Hassett. Tarif baja dan aluminium akan mulai berlaku pada tanggal 12 Maret di AS.

Mantan Perdana Menteri Malcolm Turnbull, yang pemerintahannya berhasil menegosiasikan pengecualian tarif pada masa jabatan pertama Trump, mengatakan bahwa akan "jauh lebih sulit" bagi Australia untuk mendapatkan kesepakatan yang sama kali ini.

"Saya menduga dia akan menyimpulkan sendiri bahwa Anda memberikan satu negara pengecualian, lalu Anda harus memberikan negara lain dan negara lain lagi, dan tak lama kemudian akan ada terlalu banyak pengecualian dan Anda tidak akan mendapatkan banyak tarif," kata Turnbull.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper