Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Rilis Data Inflasi Februari 2025 Sebesar 2,8%, Lebih Rendah dari Proyeksi

Harga konsumen di Amerika Serikat mengalami kenaikan 2,8%, lebih rendah dari yang diperkirakan pada bulan Februari 2025.
Bendera Amerika Serikat berkibar di Seattle, Washington pada Kamis (4/7/2024). / Bloomberg-SeongJoon Cho
Bendera Amerika Serikat berkibar di Seattle, Washington pada Kamis (4/7/2024). / Bloomberg-SeongJoon Cho

Bisnis.com, JAKARTA — Tingkat inflasi Amerika Serikat mengalami kenaikan yang lebih rendah dari yang diperkirakan pada Februari 2025 yaitu sebesar 2,8%.

Melansir dari Reuters, Rabu (12/3/2025) Indeks Harga Konsumen (CPI) naik sebesar 0,2% pada Februari setelah sebelumnya meningkat 0,5% pada bulan Januari. 

Secara tahunan, CPI mengalami kenaikan 2,8% hingga Februari, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan 3,0% pada Januari. 

Para ekonom yang disurvei oleh Reuters sebelumnya memprediksi CPI akan naik sebesar 0,3% pada bulan Februari dan 2,9% secara tahunan.

Meski data inflasi menunjukkan adanya penurunan, angka ini tetap berada pada level yang dianggap oleh banyak ekonom masih tidak konsisten dengan target inflasi 2% yang ditetapkan oleh Federal Reserve. 

Dengan demikian, meskipun ada tanda-tanda melambatnya laju inflasi, kebijakan moneter yang lebih ketat dari bank sentral AS kemungkinan akan tetap dipertahankan, terutama mengingat dampak dari kebijakan tarif yang dapat menaikkan harga barang lebih lanjut.

Sementara itu, Ekonom Pasar Utama Spartan Capital Securities New York Peter Cardillo menilai meskipun ada berita baik terkait inflasi yang bergerak ke arah yang benar, pengenaan tarif impor tetap menjadi faktor yang belum dapat dipastikan dampaknya terhadap perekonomian. 

“Ini adalah berita baik tentang inflasi, tetapi dengan adanya pengenaan tarif, kita masih belum tahu arah inflasi yang sebenarnya saat ini. Namun, berdasarkan data bulan ke bulan dan tahun ke tahun, inflasi memang bergerak ke arah yang benar,” kata Cardilo

Saat ditanya apakah data inflasi ini akan memengaruhi kebijakan ekonomi Federal Reserve, Cardillo merasa hal tersebut tidak akan mengubah keputusan The Fed dalam waktu dekat.

Cardillo juga menyatakan bahwa setelah periode penurunan yang panjang, pasar mungkin akan mengalami reli yang melegakan. 

Dirinya menganggap bahwa setelah data inflasi hari ini, para investor kemungkinan akan beristirahat dari kekhawatiran mengenai dampak tarif. 

“Dan Anda tahu, setelah periode penurunan yang begitu lama, saya pikir pasar akan mengalami reli yang melegakan di sini. Setelah data inflasi hari ini, investor mungkin akan beristirahat dari kekhawatiran tentang tarif,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper