Bisnis.com, GRESIK - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan akan ada dua industri turunan tembaga yang dibangun di KEK Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE).
Hal itu dia sampaikan saat memberi laporan kepada Presiden Prabowo Subianto dalam acara peresmian fasilitas pemurnian emas atau precious metal refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Senin (17/3/2025).
Menurut Bahlil, pembangunan dua pabrik itu tak lepas dari keberadaan smelter tembaga PTFI di lokasi yang sama. Kelak, pabrik akan menyerap produk katoda tembaga dari smelter Freeport.
"Ada dua [pabrik] yang akan kita bangun Bapak Presiden. Freeport itu di Gresik adalah di sini. Total investasinya kurang lebih sekitar Rp6 triliun hingga Rp7 triliun," ucap Bahlil.
Bahlil pun mengatakan pabrik itu akan mengolah katoda tembaga menjadi copper foil hingga kabel. Dengan begitu, hilirisasi tembaga bisa berjalan optimal di KEK JIIPE.
"Dan itu memanfaatkan bahan baku tembaga yang ada di sini. Supaya kita betul-betul sampai di tingkat hilir. Itu adalah atas arahan Bapak Presiden," tutur Bahlil.
Baca Juga
Adapun, smelter PTFI diresmikan pada September 2024 lalu. Fasilitas pemurnian tembaga itu sudah memulai tahap commissioning pada Juni 2024 dan produksi perdana pada Agustus 2024.
Smelter tembaga dengan desain jalur tunggal (design single line) terbesar di dunia ini mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas input 1,7 juta ton konsentrat dan menghasilkan katoda tembaga 600.000-700.000 per tahun.
Berdasarkan catatan Bisnis, nilai investasi kumulatif untuk proyek yang menempati lahan 100 hektare di KEK JIIPE tersebut telah mencapai US$3,7 miliar atau sekitar Rp58 triliun.