Bisnis.com, JAKARTA — PT Freeport Indonesia (PTFI) memastikan smelter tembaga terbaru di Gresik, Jawa Timur akan berproduksi penuh 100% dan menghasilkan 600.000 ton katoda tembaga pada akhir tahun ini.
Hal ini menyusul perbaikan yang telah rampung usai pabrik asam sulfat di smelter tersebut mengalami kebakaran, yang merupakan area vital untuk proses peleburan tembaga, pada Oktober 2024.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan, pihaknya telah memulai proses operasional produksi di smelter tersebut secara bertahap. Hasil produksi katoda tembaga akan mulai dihasilkan 40% pada Juni mendatang.
Dia pun menerangkan, smelter akan beroperasi dengan kapasitas sebanyak 50% pada Juli, kemudian 60% pada Agustus, 70% pada September, 80% pada November, dan 100% pada Desember.
“Smelter Freeport sudah mulai beroperasi dan kira-kira 3 minggu dari sekarang akan mulai produksi katoda tembaga lagi. Akhir tahun akan mulai kapasitas penuh, yaitu 600.000 ton, 500.000–600.000 ton tembaga,” kata Tony dalam agenda Energi Mineral Forum 2025, Senin (26/5/2025).
Tony menuturkan, konsentrat tembaga sudah mulai dimasukkan ke dalam tungku pembakaran atau furnace pada pekan lalu. Kemudian, setelah proses tersebut dihasilkan anoda dan dicetak menjadi anoda tembaga.
Baca Juga
“Kemudian itu direndam lagi di electro refinery selama 3 minggu. Baru dia akan bisa menghasilkan katoda tembaga dan mengumpul anodanya yang akan diproses di precious metal refinery,” tuturnya.
Dia berharap proses tersebut akan berlanjut tanpa ada insiden apapun. Tak hanya tembaga, Tony juga menyebut lumpur anoda dari PTFI akan berkontribusi pada produksi emas Freeport dengan total 32 ton tahun ini.
“Emas kira-kira mungkin kita bisa menghasilkan sekitar 32 ton. Iya, dari lumpur anoda dari PT Smelting dan juga yang nanti akan dihasilkan oleh smelter PTFI,” tuturnya.