Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek MRT Bangkok hingga Pusat Data Senilai US$5,9 Miliar Meluncur di Thailand

Proposal proyek ke Thailand melonjak 35% yoy menjadi US$33 miliar pada 2024, tertinggi dalam satu dekade, dengan sektor digital sebagai pendorong utama.
Bangkok, Thailand/Istimewa
Bangkok, Thailand/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Thailand disebut telah menyetujui proposal investasi senilai total US$5,9 miliar (Rp97,20 triliun, kurs Rp16.475) yang mencakup proyek perluasan jaringan MRT Bangkok serta pembangunan tiga pusat data. Investasi ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi negara yang lesu.

Dikutip dari Bloomberg, Senin (17/3/2025), proyek terbesar dalam paket investasi ini adalah pembangunan Jalur Oranye oleh Bangkok Expressway dan Metro Pcl, dengan nilai investasi mencapai US$3,2 miliar. Jalur metro ini dirancang untuk menghubungkan wilayah barat dan timur Bangkok, guna meningkatkan aksesibilitas transportasi di ibu kota.

Selain itu, tiga proyek pusat data dan layanan cloud juga mendapat persetujuan serta insentif pajak. Investasi terbesar berasal dari Beijing Haoyang Cloud Data Technology Co, yang mengalokasikan US$2,1 miliar untuk membangun pusat data dengan kapasitas teknologi informasi sebesar 300 megawatt di provinsi Rayong. Sebelumnya, pada Januari lalu, TikTok telah memperoleh izin untuk berinvestasi US$3,8 miliar dalam layanan hosting data di Thailand.

"Memastikan infrastruktur digital tetap selaras dengan permintaan investor asing dan pengusaha lokal sangat penting bagi daya saing Thailand," kata Narit Therdsteerasukdi, Sekretaris Jenderal Dewan Investasi Thailand (BOI).

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 3,5% pada tahun ini, meningkat dari 2,5% pada 2024, dengan dukungan dari ekspor, pariwisata, serta investasi. BOI mencatat bahwa aplikasi investasi melonjak 35% secara tahunan menjadi US$33 miliar pada 2024, tertinggi dalam satu dekade, dengan sektor digital sebagai pendorong utama.

Selain transportasi dan digital, BOI juga merevisi kebijakan investasi di sektor perawatan kesehatan. Perusahaan yang membangun rumah sakit dengan kapasitas minimal 91 tempat tidur melalui kerja sama dengan lembaga pemerintah akan mendapatkan insentif pajak yang lebih panjang.

Langkah ini mencerminkan strategi Thailand dalam memperkuat daya saing ekonomi dan menarik lebih banyak investasi asing, terutama di sektor infrastruktur dan teknologi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper