Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) tengah dalam tahap pendalaman desain.
AHY menegaskan, pembangunan tanggul laut merupakan langkah strategis untuk melindungi masyarakat dari bencana lingkungan yang semakin kompleks.
“Penanggulangan banjir harus dilakukan secara terintegrasi mulai dari hulu hingga hilir. Kami akan memastikan semua pihak terkait mendiskusikan bersama desain, skema pembiayaan, dan kerja sama terbaik agar proyek ini bisa segera direalisasikan,” kata AHY dalam keterangan tertulis, Rabu (19/3/2025).
Dia juga menjelaskan bakal mengawal secara penuh pelaksanaan pembangunan Giant Sea Wall untuk dapat diselesaikan sesuai dengan target yang ditetapkan.
Seiring dengan hal itu, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan komitmen dalam melaksanakan pembangunan GSW yang bakal terbentang dari Tangerang hingga Gresik.
Dody menyebut, upaya itu dilakukan guna mengantisipasi dampak penurunan muka tanah (land subsidence) dan mengurangi risiko banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Baca Juga
Pada saat yang sama, Dody juga menjelaskan telah bekerja sama dengan Belanda dan Korea Selatan sejak 2016 untuk kajian pembangunan tanggul laut mulai dari Cilegon hingga Gresik dengan proyeksi panjang mencapai 946 km.
Terlebih, tambah Dody, saat ini Kementerian PU telah menyelesaikan pembangunan tanggul pengaman pantai utara Jakarta tahap A sepanjang 12,66 Km. Hal itu diharapkan dapat menjadi bekal pemerintah nantinya mengeksekusi proyek GSW dari Banten hingga Gresik.
Adapun saat ini, Dody menjelaskan bahwa pihaknya sedang melakukan kajian terkait pembiayaan dan studi kelayakan (feasibility study) perencanaan pembangunan.
Namun demikian, Dody menyebut pembangunan GSW perlu dibarengi dengan pembangunan sarana penyediaan air baku untuk mengurangi masyarakat menggunakan air tanah yang menyebabkan penurunan muka tanah terus berlanjut.
“Pengendalian banjir harus diimbangi dengan penyediaan air bersih agar masyarakat tidak lagi menggunakan air tanah untuk mencegah penurunan muka tanah yang menjadi salah satu penyebab utama kerentanan banjir di Jakarta. Langkah-langkah ini menjadi bagian dari visi besar giant sea wall,” pungkasnya.