Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Lampaui Rp206 Triliun Ditopang Industri Agro

Industri Agro Serap 9,37 Juta tenaga kerja dan mendorong investasi Rp206,3 Triliun
Siluet warga beraktivitas dengan latar gedung bertingkat di Jakarta, Rabu (2/10/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Siluet warga beraktivitas dengan latar gedung bertingkat di Jakarta, Rabu (2/10/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Industri Agro mampu menyerap 9,37 juta lapangan kerja, dan mendorong realisasi investasi.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan, hal ini tak lepas dari realisasi investasi di sektor agro yang mencapai Rp206,3 triliun. Jumlah tersebut meliputi Rp126 triliun dari modal asing dan Rp80,4 triliun dari modal dalam negeri.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), industri agro mampu tumbuh sebesar 5,20% dan berkontribusi mencapai 8,89% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada 2024. Hal tersebut menunjukkan peran vital sektor industrial agro dalam struktur ekonomi nasional, terutama melalui sektor pengolahan non-migas yang menyumbang hingga 51,81%.

“Industri agro bukan hanya menggerakkan sektor ekonomi, tetapi juga menyerap tenaga kerja lebih dari 9,37 juta orang. Artinya, sektor ini ikut andil dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia,” kata Agus dalam keterangan resminya  dikutip Senin (31/3/2025).

Adapun beberapa subsektor andalan di industri agro, antara lain industri makanan dan minuman, serta industri kayu, kertas, dan furnitur.Namun, sektor di industri agro juga dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti fluktuasi harga bahan baku, perubahan regulasi global, dan dampak perubahan iklim.

Dia menilai pemerintah perlu mengantisipasi tantangan tersebut dengan kebijakan yang adaptif dan penerapan inovasi teknologi. "Dukungan dari pemerintah, investasi yang berkelanjutan, serta peningkatan daya saing adalah kunci untuk memastikan industri agro tetap berkembang secara berkelanjutan,” katanya.

Dalam konteks perdagangan internasional, neraca perdagangan industri agro menunjukkan hasil yang positif, tercermin dari nilai ekspor mencapai US$67,08 miliar dengan volume sebesar 67,07 juta ton pada 2024. Menurutnya, produk agro Indonesia semakin dinamis, baik dalam hal kualitas maupun kuantitas, dengan sektor makanan dan minuman olahan yang menyumbangkan US$41,4 miliar.

"Keseimbangan antara ekspor dan impor yang kondusif juga menjadi kunci untuk memastikan keberlanjutan sektor ini,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper