Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri PU: Investor China hingga Korea Bidik Proyek Giant Sea Wall

Menteri PU Dody Hanggodo mengungkap sejumlah negara tertarik menggarap PSN Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall (GSW).
Menteri Pekerjaaan Umum (PU) Dody Hanggodo saat ditemui di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Senin (18/11/2025). - BISNIS/Alifian Asmaaysi.
Menteri Pekerjaaan Umum (PU) Dody Hanggodo saat ditemui di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Senin (18/11/2025). - BISNIS/Alifian Asmaaysi.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkap sejumlah negara telah menyampaikan ketertarikannya mendukung pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall (GSW).

Dody menyebut, beberapa negara yang telah menyampaikan minatnya itu di antaranya mulai dari China hingga Korea Selatan.

“Yang disampaikan Pak Menko Infrastruktur [Agus Harimurti Yudhoyono] China tertarik, Korea juga tertarik, sebetulnya cukup banyak sih,” kata Dody saat ditemui di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Senin (14/4/2025).

Namun demikian, dia menyebut saat ini pemerintah belum melanjutkan minat-minat investasi tersebut lantaran masih melaksanakan pendalaman kajian mengenai pelaksanaan pembangunan Giant Sea Wall.

Salah satu yang masih dibahas yakni rencana pembentukan Badan Otorita atau Satgas yang bakal mengeksekusi langsung proyek tersebut.

Dody berharap, pada tahun ini rancangan bangunan rinci atau detail engineering design (DED) Giant Sea Wall dapat rampung sepenuhnya.  

“Harapan saya sih kalau bisa DED-nya kelar [tahun ini], itu harapan saya. Tapi kayaknya belum, FS-nya saja belum kelar. Kalau untuk Basic design sebenarnya sudah ada yang dulu banget tapi perlu dilakukan pembaruan,” tegasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Belanda menyampaikan komitmennya untuk mendukung pendanaan pelaksanaan program prioritas Indonesia. Salah satunya, mendukung pembangunan GSW.

Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Timor-Leste dan Asean Marc Gerritsen menjelaskan bahwa guyuran pendanaan itu dilakukan melalui lembaga pendanaan Invest International. Nilainya, mencapai 300 juta euro atau sekitar Rp5,72 triliun (asumsi kurs 1 euro = Rp19.080).

“Invest International, melalui kerja sama dengan Kementerian Keuangan Indonesia, telah menyiapkan paket pendanaan senilai €300 juta dalam bentuk hibah dan pinjaman lunak untuk mendukung proyek-proyek strategis di sektor air, energi terbarukan dan pengelolaan sampah,” ungkap Dubes Gerritsen dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/4/2025).

Gerritsen menegaskan pendanaan ini direncanakan untuk melaksanakan inisiatif prioritas, antara lain perlindungan pesisir pantai seperti di Demak dan Cirebon sebagai bagian dari inisiatif Giant Sea Wall, pembangunan instalasi pengolahan air gambut menjadi air minum di Riau dan Kalimantan Selatan, serta waste to energy di TPA Legok Nangka, Jawa Barat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper