Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Siap Beli Barang AS hingga US$18 Miliar, Seimbangankan Neraca Perdagangan

Langkah tersebut merupakan bagian dari negosiasi tarif resiprokal yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menkeu Sri Mulyani, Menteri PPN/Bappenas Rohmat Pambudy dan Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu tiba di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/3/2025)/Bisnis-Dany Saputra.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menkeu Sri Mulyani, Menteri PPN/Bappenas Rohmat Pambudy dan Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu tiba di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/3/2025)/Bisnis-Dany Saputra.

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah siap membeli barang-barang AS senilai sekitar US$18 miliar untuk menyeimbangkan neraca perdagangan dengan Negeri Paman Sam.

Airlangga menjelaskan, langkah tersebut merupakan bagian dari negosiasi tarif resiprokal yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump. Trump sendiri menetapkan tarif bea masuk 32% untuk barang-barang asal Indonesia.

Menurut Airlangga, kini Indonesia masih memiliki surplus perdagangan dengan AS sekitar US$18 miliar. Oleh sebab itu, Indonesia memperkecil surplus tersebut.

"Indonesia akan beli barang dari Amerika sesuai dengan kebutuhan Indonesia. Nilainya mendekati [US$18 miliar]," ujar Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (14/4/2025).

Politisi Partai Golkar itu tidak mau menyebut aksi beli barang dari AS itu sebagai impor. Menurutnya, pembelian barang belum tentu impor.

Sementara itu, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan bahwa intinya Indonesia melakukan pembelian barang AS. Barang tersebut belum tentu langsung masuk ke Indonesia, bisa secara bertahap sehingga tidak bisa langsung disebut impor.

"Konteksnya balance deficit [penyeimbang defisit], pasti harus dihitung di neraca perdagangan kan. Intinya kita meningkatkan pembelian barang dari US," ujar Susi pada kesempatan yang sama.

Delegasi Indonesia sendiri akan terbang ke AS untuk menegosiasikan tarif resiprokal Trump pada 16—23 April 2025.

Delegasi tersebut akan dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Luar Negeri Sugiono, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu, Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir, dan Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono.

"Kami akan bertemu dengan USTR [Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat], dengan Secretary of Commerce [Menteri Perdagangan], dengan Menteri Secretary of State [Menteri Luar Negeri], dan juga Secretary of Treasury [Menteri Keuangan]," ujar Airlangga.

Dia mengungkapkan pemerintah sudah menyiapkan non-paper atau dokumen informal yang berkaitan dengan tawaran tarif, instrumen perdagangan di luar tarif, relaksasi hambatan perdagangan di luar tarif, hingga investasi baik di sektor riil maupun keuangan.

Lebih lanjut, dia tidak mau mendetailkan rincian poin-poin kesepakatan yang ingin dicapai pemerintah ketika bernegosiasi dengan AS. Menurutnya, negosiasi merupakan sebuah rahasia.

Sementara ketika dikonfirmasi apakah Indonesia meminta semua barang-barang ekspornya dibebaskan tarif alias bea masuk 0%, Susi tidak membantah atau menginformasi.

"Itu nanti yang akan dibahas di sana," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper