Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perindustrian Korea Selatan Ahn Duk-geun mengatakan pihaknya akan mencari solusi cepat atas tarif otomotif dalam pembicaraan perdagangan dengan mitra-mitra AS.
Korea Selatan juga siap menghadapi prospek Washington mengangkat isu biaya pertahanan. Melansir Reuters pada Rabu (23/4/2025), Korea Selatan akan mengadakan pembicaraan perdagangan di Washington pada Kamis (24/4/2025) waktu setempat setelah AS memberlakukan tarif menyeluruh sebesar 10% dan tarif otomotif dan baja sebesar 25%. Tarif timbal balik sebesar 25% terhadap Korea Selatan saat ini telah dihentikan sementara selama 90 hari.
"Kami tengah mempersiapkan negosiasi dengan tenang dan hati-hati. Namun, dalam kasus industri mobil yang saat ini sangat terdampak oleh tarif 25%, kami berencana untuk melakukan yang terbaik guna menemukan solusi sesegera mungkin," kata Ahn kepada wartawan sebelum menaiki pesawat menuju Washington.
Ekspor Korea Selatan secara keseluruhan selama 20 hari pertama bulan April turun 5,2% dari tahun sebelumnya, yang terseret oleh pengiriman ke AS. Ekspor mobil turun 6,5% dan suku cadang mobil turun 1,7%.
Korea Selatan mengumumkan langkah-langkah dukungan darurat untuk sektor otomotifnya awal bulan ini, dengan tujuan mengurangi dampak tarif pada sektor yang telah mengalami peningkatan tajam ekspor ke Amerika Serikat selama bertahun-tahun.
Pada 2024, ekspor mobil Korea Selatan ke Amerika Serikat bernilai US$34,7 miliar, yang mencakup 49% dari total ekspor mobilnya dari perusahaan-perusahaan seperti Hyundai Motor dan Kia.
Baca Juga
Ahn juga mengatakan bahwa Korea Selatan siap menghadapi kemungkinan bahwa isu biaya pertahanan yang terkait dengan keberadaan pasukan AS di negara itu dapat menjadi bagian dari perundingan.
Presiden AS Donald Trump telah mengatakan bahwa pembukaan kembali perundingan mengenai pembagian biaya untuk mempertahankan 28.500 pasukan di Korea Selatan akan menjadi bagian dari perundingan "satu atap" dengan Seoul. Pejabat Korea Selatan sebelumnya mengatakan bahwa isu tersebut tidak dapat dinegosiasikan.