Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara terkait adanya isu pusat perbelanjaan Mangga Dua, Jakarta yang disorot Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) sebagai pusat barang bajakan di Indonesia.
Menko Airlangga mengatakan isu terkait barang bajakan Mangga Dua tidak dibahas dalam perundingan negosiasi perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat.
“Tidak ada pembahasan mengenai Mangga Dua [dalam perundingan dengan AS], ini tidak ada. Bahkan kita belum bicara detail inti, jadi ini pertanyaan yang diramaikan ini variasinya banyak. Ini seperti bahan untuk bimbingan belajar,” kata Airlangga dalam konferensi pers Perkembangan Lanjutan Negosiasi Perdagangan Indonesia—Amerika Serikat secara virtual, Jumat (25/4/2025).
Merujuk laporan 2024 Review of Notorious Markets for Counterfeiting and Piracy, Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) menyebut Mangga Dua yang berlokasi di Jakarta dikenal sebagai pasar yang banyak menjual barang palsu alias KW, mulai dari tas, dompet, hingga pakaian.
“Mangga Dua tetap menjadi pasar populer untuk berbagai barang palsu, termasuk tas tangan, dompet, mainan, barang kulit, dan pakaian. Ada sedikit atau tidak ada tindakan penegakan hukum terhadap penjual palsu,” demikian yang tertulis dalam laporan itu, dikutip pada Minggu (20/4/2025).
USTR juga mengeklaim para pemangku kepentingan terus melaporkan surat peringatan yang dikeluarkan kepada penjual sebagian besar tidak efektif dan kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan kurangnya penuntutan pidana.
Baca Juga
“Indonesia harus mengambil tindakan penegakan hukum yang kuat dan diperluas di pasar ini dan pasar lainnya, termasuk melalui tindakan oleh Gugus Tugas Penegakan HKI,” tulisnya.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkap sederet barang bajakan yang bermerek alias branded seperti Louis Vuitton, Christian Louboutin, Choco Pie, hingga Lego dijual di Mangga Dua.
Sederet barang bajakan ini terdiri dari tas, sepatu, mainan anak, makanan, hingga produk perawatan kulit (handbody).
Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag Moga Simatupang mengatakan temuan itu berdasarkan laporan dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) di bawah Kementerian Hukum.
Moga menyebut, DJKI mendapatkan laporan dari sejumlah pemilik merek barang mewah akan adanya barang bajakan di Mangga Dua, Jakarta. Adapun, laporan tersebut sudah ditindak.
Berdasarkan data dari DJKI, per 12 Desember 2024, sejumlah barang mewah yang melaporkan aduan barang bajakan terdiri dari mainan Lego, botol dot susu bayi milik Comotomo, handbody Mimi White,
“Ada Louis Vuitton, tas wanita, dompet dan sabuk. Ada Christian Louboutin, sepatu wanita,” kata Moga saat ditemui di Kompleks DPR, Kamis (24/4/2025).
Selain itu, juga ada pemantik korek api Tokai, makanan snack Choco Pie Orion, hingga suku cadang dan genset dari Honda yang juga dipalsukan.
Moga menuturkan DJKI bersama dengan tim satuan tugas (Task Force) akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Mangga Dua dalam waktu dekat imbas adanya barang bajakan.
Adapun, Task Force ini terdiri dari Bea dan Cukai, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), hingga Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
“Bea cukai dari pintu masuknya, Komdigi yang online-nya soal barang palsu, BSSN itu sibernya, dan lain sebagainya,” terangnya.
Namun, Moga menjelaskan Kemendag tidak ikut terlibat di dalam tim Task Force ini. Meski begitu, dia menyampaikan Kemendag rutin melakukan sidak setiap saat.