Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan, total produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14% meningkat pada periode Januari-Juni 2025, dibanding periode yang sama tahun lalu.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menyampaikan, produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14% diperkirakan mencapai 8,07 juta ton pada Januari-Juni 2025. Jumlah tersebut meningkat 0,92 juta ton atau 12,88% dibanding Januari-Juni 2024.
“Total produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14% sepanjang Januari-Juni 2025 diperkirakan sebanyak 8,07 juta ton,” kata Pudji dalam konferensi pers, Jumat (2/5/2025).
Adapun perkiraan ini sejalan dengan luas panen jagung pipilan. Berdasarkan hasil survei amatan Kerangka Sampel Area BPS Maret 2025, Pudji menyebut bahwa luas panen jagung pipilan mencapai 0,29 juta hektare pada Maret 2025. Angka ini kata dia, lebih rendah dibanding Maret 2024 yang tercatat seluas 0,36 juta hektare.
Sementara itu, potensi luas panen jagung sepanjang April-Juni 2025 diproyeksi mencapai 0,58 juta hektare, turun 0,08 juta hektare atau turun 12,52% dibanding periode April-Juni 2024.
Dengan demikian, kata Pudji, total luas panen jagung pipilan sepanjang Januari-Juni 2025 diperkirakan seluas 1,42 juta hektare. Perkiraan tersebut meningkat sebesar 0,15 juta hektare atau 11,64% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga
Pudji mengatakan, potensi luas panen tersebut sudah termasuk tanaman jagung yang akan dipanen bukan untuk dipipil, misalnya yang dipanen muda atau dipanen untuk hijauan pakan ternak.
“Angka realisasinya bisa lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan angka potensi, tergantung pada kondisi pertanaman jagung di sepanjang Maret-Juni 2025 ini,” pungkasnya.