Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kongsi OASA & Tianying Resmi Garap Pembangkit Listrik Sampah Rp2,6 Triliun di Tangsel

Kongsi PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) dan Tianying resmi ditetapkan sebagai pemenang lelang proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik di Tangsel.
Pimpinan Konsorsium PT Indoplas Energi Hijau (IEH)-China Tianying Inc (CNTY) Bobby Gafur Umar dan Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie dalam acara penyerahan SK Penetapan Pemenang Lelang Tender Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) Cipeucang di Balai Kota Tangerang Selatan, Senin (5/5/2025)./Bisnis-Mochammad Ryan Hidayatullah
Pimpinan Konsorsium PT Indoplas Energi Hijau (IEH)-China Tianying Inc (CNTY) Bobby Gafur Umar dan Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie dalam acara penyerahan SK Penetapan Pemenang Lelang Tender Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) Cipeucang di Balai Kota Tangerang Selatan, Senin (5/5/2025)./Bisnis-Mochammad Ryan Hidayatullah

Bisnis.com, TANGERANG SELATAN — PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) melalui unit usahanya PT Indoplas Energi Hijau (IEH) bersama partner penyedia teknologi yaitu China Tianying Inc (CNTY) bakal membangun pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) di Cipeucang, Kota Tangerang Selatan dengan nilai investasi Rp2,65 triliun.

Konsorsium itu pun telah mendapatkan SK Penetapan Pemenang Lelang Tender PSEL diserahkan langsung oleh penanggung jawab proyek kerja sama (PJPK) dalam hal ini adalah Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie, Senin (5/5/2025). Adapun, SK Penetapan tersebut telah dikeluarkan pada tanggal 17 April 2025.

Benyamin menyampaikan, Kota Tangerang Selatan akan menjadi tonggak lahirnya pengelolaan sampah perkotaan dengan teknologi modern yang ramah lingkungan. Dia menuturkan, masa pelaksanaan pembangunan fasilitas PSEL direncanakan akan selesai dalam waktu 2 tahun dengan masa persiapan 1 tahun.

Oleh karena itu, PSEL diharapkan sudah mulai beroperasi pada 2028 dan beroperasi penuh pada 2029. PSEL juga merupakan proyek strategis nasional (PSN) sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

"Pembangunan prasarana pengolahan sampah ini merupakan salah satu bukti komitmen pemerintah daerah dalam membenahi tata kelola persampahan di kota Tangsel," ujar Benyamin di Kantor Walikota Tangerang Selatan.

Dalam kesempatan yang sama, Pimpinan Konsorsium IEH-CNTY Bobby Gafur Umar menuturkan, PSEL Cipeucang ini akan mengolah sedikitnya 1.100 ton sampah. Pengolahan sampah itu dilakukan menggunakan teknologi MGI atau Moving Grate Incinerator yang dapat mereduksi seluruh sampah yang dihasilkan Kota Tangerang Selatan.

Adapun, PSEL Cipeucang akan menghasilkan listrik mencapai 23 megawatt (MW). Menurutnya, energi yang dihasilkan oleh PSEL ini adalah listrik yang bersih. 

Selain itu, proses dari fasilitas pengolahan sampah ini akan mengikuti standar ramah lingkungan internasional yang tidak menimbulkan dampak kerusakan lingkungan seperti dampak emisi karbon, polusi udara dan dampak bau.

"PSEL ini nantinya akan menjadi salah satu fasilitas yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Tangsel. Selain itu, PSEL ini tidak hanya memberikan solusi modern bagi masalah persampahan, tapi juga berkontribusi pada penyediaan energi terbarukan," kata Bobby.

Lebih lanjut, Bobby menjelaskan, CNTY merupakan sebuah perusahaan asal China yang juga sudah berpengalaman dalam pengolahan sampah di berbagai negara.

Menurutnya, konsep kerja sama dengan CNTY menggunakan skema build operate transfer (BOT) selama 27 tahun konsesi dengan masa konstruksi 3 tahun.

Setelah itu, fasilitas PSEL akan diserahkan oleh BUP kepada Pemerintah Kota Tangerang Selatan pada akhir masa periode kerja sama.

Bobby menambahkan bahwa mengolah sampah menjadi energi sejak awal menjadi basis bisnis perusahaan. Menurutnya, pengolahan sampah telah menjadi hal yang sangat penting dalam upaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan menciptakan nilai tambah. 

"Dengan pendekatan dan cara yang tepat, pengolahan sampah bisa menjadi sumber pendapatan yang signifikan," ujar Bobby.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper