Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan dalam waktu dekat pihaknya bakal meresmikan dua ladang minyak di wilayah Natuna.
Hal tersebut ia sampaikan usai rapat pimpinan (rapim) internal di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (8/5/2025). Bahlil menuturkan, salah satu hal yang dibahas dalam rapim adalah program hilirisasi serta lifting minyak dan gas bumi (migas).
Menurut Bahlil, pengembangan dua lapangan minyak di Natuna ini sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan lifting nasional.
"Kami kan mau ada peresmian dua lapangan di Natuna. Natuna dalam rangka peningkatan lifting kita mau ke sana," katanya.
Kendati demikian, dia belum bisa memerinci nama blok maupun proyeksi produksi minyak dari Natuna tersebut. Dia juga belum bisa mengungkapkan lapangan itu akan dikelola oleh kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) mana.
Menurut Bahlil, detail nama dan produksi akan disampaikan usai peresmian dua lapangan tersebut.
Baca Juga
"Nanti setelah diresmikan baru kalian [wartawan] tahu bloknya ya," kata dia.
Pemerintah selama ini terus mendorong peningkatan lifting minyak. Adapun, target lifting minyak Indonesia pada 2025 yang ditetapkan dalam APBN 2025 adalah 605.000 barel per hari (bopd).
Dalam kesempatan terpisah, Bahlil bahkan memproyeksi lifting minyak tahun ini bisa melampaui target.
Dia menjelaskan, target lifting itu bisa terwujud dengan menerapkan tiga strategi. Pertama, harus ada intervensi teknologi di sumur-sumur minyak, meski biayanya terbilang mahal. Kendati demikian, Bahlil mengakui intervensi dengan teknologi ini hanya menahan agar produksi tidak turun saja.
Kedua, Bahlil meminta agar sumur-sumur yang sudah selesai dieksplorasi untuk segera melanjutkan perencanaan pengembangan (PoD) lapangan migas . Ketiga, melakukan eksplorasi untuk meningkatkan lifting minyak tersebut.
"Kan APBN 2025 itu kan target lifting kita itu 605.000 barrel per day. Pasti akan lebih dari target," jelas Bahlil beberapa waktu lalu.