Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah akan menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, Perpres ini dibuat untuk mempercepat program prioritas yang diusung Presiden Prabowo Subianto. Dia pun membantah penerbitan beleid anyar tersebut didasari maraknya insiden keracunan MBG.
“Enggak-enggak [Perpres terbit karena ada insiden keracunan MBG], lebih banyak ke percepatan,” kata Dadan saat ditemui seusai rapat koordinasi Pembahasan Rancangan Peraturan Presiden tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Jumat (9/5/2025).
Dadan menjelaskan Perpres ini bertujuan untuk mempercepat jangkauan penerima manfaat MBG. Untuk diketahui, BGN mempercepat target MBG dapat menjangkau 82,9 juta penerima manfaat menjadi akhir November 2025.
“Kami ini kan harus bekerja, berjalan. Kemudian melihat setelah dijalankan itu. Awalnya orang berpikir ini tidak akan jalan. Sebenarnya setelah jalan, ini harus lebih cepat lagi [program MBG],” ujarnya.
Dalam catatan Bisnis, hingga awal Mei 2025 total penerima manfaat MBG dilaporkan telah mencapai 3,5 juta orang. Dadan menjelaskan, MBG yang telah disalurkan kepada 3,5 juta penerima manfaat itu berasal dari 1.286 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di 38 provinsi di seluruh Indonesia.
Baca Juga
Program ini juga telah tersalurkan pada 19 kategori kelompok, mulai dari paud, SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA, hingga sekolah luar biasa (SLB). Sebanyak 3,5 juta penerima manfaat itu juga diklaim telah menyasar siswa pondok pesantren, ibu menyusui, ibu hamil, hingga balita.
Sebelumnya, dalam acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI: Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Nasional di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta, Selasa (8/4/2025), Dadan menyatakan BGN akan mempercepat pembentukan 32.000 SPPG untuk melayani 82,9 juta penerima manfaat MBG pada November 2025.
“Dan sesuai dengan target Pak Presiden, mudah-mudahan tercapai, Pak. Doakan kerja kita tetap cepat, 32.000 [SPPG] melayani 82,9 juta [penerima manfaat MBG] itu di bulan November akhir,” kata Dadan.
Dadan menyebut, target 82,9 juta penerima manfaat MBG itu nantinya akan menyedot anggaran hingga Rp25 triliun per bulan atau setara dengan Rp1 triliun per hari.
Bahkan, Dadan juga menyebut anggaran yang diserap BGN setara dengan anggaran di kementerian lain dengan estimasi 1 tahun.
“Insyaallah nanti Agustus ini akan mencapai 7.000 SPPG dan saat itulah kita sudah akan menyerap anggaran kurang lebih Rp7 triliun per bulan. Sekarang ini kita baru menyerap Rp1,1 triliun, itu sudah lebih besar dibandingkan anggaran salah satu kementerian satu bulan,” terangnya.
Lebih lanjut, Dadan menjelaskan bahwa Presiden Prabowo mengungkap program MBG merupakan langkah strategis Indonesia, sekaligus investasi besar terhadap sumber daya manusia (SDM) masa depan Indonesia.
“Karena Indonesia masih tumbuh 6 orang per menit sampai sekarang, 3 juta per tahun dan akan masih tumbuh mencapai 324 juta di tahun 2045,” tandasnya.