Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan Zhejiang Huayou Cobalt Co, perusahaan asal China yang menggantikan LG Energy Solution Ltd di proyek ekosistem baterai kendaraan listrik akan groundbreaking sebelum Agustus 2025.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan pembangunan fasilitas produksi ekosistem baterai milik konsorsium Huayou bersama BUMN dan Indonesia Battery Corporation (IBC) tersebut nantinya berlokasi di Maluku Utara.
“Lokasinya di kalau untuk itu di Maluku Utara ya. Tapi kalau baterry cell-nya di Jakarta. Kalau prekursor dan katoda, di Maluku Utara,” katanya kepada wartawan, Sabtu (24/5/2025).
Bahlil menjelaskan bahwa proyek yang awalnya dipegang oleh LG itu senilai US$9,8 miliar (setara Rp160,8 triliun berdasarkan kurs jisdor BI 21 Mei 2025 Rp16.413 per dolar AS) dan mencakup hulu hingga ke hilir yakni dari mining, smelter, HPAL, prekursor, katoda, battery cell hingga recycle.
Sampai dengan saat ini, LG telah menginvestasikan US$1,2 miliar (setara Rp19,69 triliun berdasarkan kurs jisdor BI 21 Mei 2025 Rp16.413 per dolar AS) dan telah diresmikan sejak Presiden ke-7 Joko Widodo.
"Nah sekarang kurang lebih sekitar US$8 miliar, mulai juga sebagian dari hulu-hilir, sampai dengan battery cell 20 gigawatt itu alhamdulillah sudah diputuskan. Sudah disetujui bapak Presiden [Prabowo Subianto]. Atas arahan Bapak Presiden, sekarang sudah dilakukan oleh konsorsium Huayou. Dan ini enggak ada masalah lagi," tuturnya.
Baca Juga
Mengenai kepemilikan saham, terang Bahlil, pemerintah melalui BUMN tetap memegang porsi sebesar 51% pada proyek hulunya. Kemudian, pada tahapan joint venture (JV) selanjutnya, porsi kepemilikan saham Indonesia menjadi 30%.
Namun demikian, dia menyebut Prabowo telah menginstruksikan agar ke depannya Indonesia bisa menambah porsi kepemilikan saham pada JV berikutnya dalam proyek tersebut. Rencananya, SWF baru Indonesia yakni Danantara akan masuk ke proyek tersebut.
Sebelumnya, IBC bakal membuka kesempatan untuk investor bergabung dalam pengembangan rantai pasok baterai kendaraan listrik setelah LG Energy Solution didepak dari konsorsium Proyek Titan. Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu yang diincar.
VP Commercial and Marketing IBC Bayu Hermawan mengatakan, pihaknya telah menjajaki berbagai potensi investasi dari berbagai negara selama 2-3 tahun terakhir untuk berpartisipasi dalam ekosistem ini.
"Memang ada beberapa item yang kita masih coba menjajaki ya. Value proposition apa yang bisa kita bawa dan value proposition apa yang mereka bawa," kata Bayu kepada wartawan, Kamis (24/4/2025).