Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bansos Diskon Tarif Listrik Cs Mulai 5 Juni, Kemenkeu Sebut Masih Carikan Pos Dana di APBN

Kementerian Keuangan masih meramu anggaran stimulus ekonomi yang akan efektif mulai 5 Juni 2025 mendatang.
Warga mengisi token listrik di kawasan Rumah Susun Bendungan Hilir, Jakarta, Rabu (1/1/2025)/Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mengisi token listrik di kawasan Rumah Susun Bendungan Hilir, Jakarta, Rabu (1/1/2025)/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menyebut tengah meramu anggaran untuk membiayai stimulus ekonomi yang akan efektif mulai 5 Juni 2025 mendatang. 

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara belum dapat menyampaikan estimasi besaran anggaran maupun sumbernya. Menurutnya, saat ini pemerintah masih menghitung kebutuhan anggaran atas enam stimulus ekonomi untuk kurtal II/2025 yang sudah diumumkan. 

“Hitungannya sudah ada, yang pasti ambil dari APBN,” ujarnya kepada awak media di komplek Parlemen, Selasa (27/5/2025). 

Dia menyebut insentif berupa stimulus tergolong baru dan belum direncanakan dalam APBN 2025.

Meski belum diketahui sumber anggarannya, saat ini pemerintah masih memiliki uang dari hasil efisiensi anggaran yang mencapai Rp306,7 triliun. Sementara yang sudah dibuka blokirnya senilai Rp86,6 triliun hingga akhir Maret 2025. 

Sebagaimana diketahui, stimulus tersebut diberikan untuk menjaga daya beli masyarakat dan meningkatkan konsumsi domestik sehingga ekonomi dapat terjaga di level 5% pada kuartal II/2025. 

Pasalnya pada kuartal I/2025, ekonomi hanya mampu tumbuh 4,87% secara tahunan atau year on year (YoY). Jauh dari target milik pemerintah yang sebesar 5,2%. 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu menyampaikan pihaknya masih optimistis dapat mencapai target tersebut dengan segala kebijakan fiskal.

“Kita kelola untuk bisa momentum pertumbuhannya bisa tetap terjaga [5%],” ucapnya. 

Adapun, paket stimulus ditetapkan usai dibahas dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) tingkat Menteri pada Jumat (23/5/2025) yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan dihadiri Menteri, Wakil Menteri, dan Pimpinan/Perwakilan K/L terkait. 

Beberapa stimulus bukan barang baru, sebut saja diskon tarif listrik yang sebelumnya telah pemerintah berikan pada Januari hingga Februari 2025. Saat itu, total anggaran sementara yang diperlukan untuk menanggung diskon tarif listrik 50% selama dua bulan mencapai Rp13,6 triliun. 

Diskon tersebut telah dinikmati 135,9 juta pelanggan yang menikmati diskon tarif listrik tersebut. Terdiri dari 71,1 juta pelanggan yang menikmati diskon tarif listrik pada Januari, dan 64,8 juta pelanggan pada Februari.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper