Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan alasan pemerintah merilis paket stimulus ekonomi menghadapi tantangan ekonomi global.
Menurutnya, kebijakan strategis itu ditujukan guna menjaga pertumbuhan dan stabilitas ekonomi nasional. Fokus utama rapat adalah mempercepat pelaksanaan program prioritas dan menyusun.
Menurutnya, kondisi perekonomian global saat ini masih diliputi ketidakpastian akibat ketegangan geopolitik, kebijakan suku bunga tinggi di Amerika Serikat (AS), serta perang tarif antara negara-negara besar turut mendorong pelemahan proyeksi ekonomi global pada 2025.
“Proyeksi ekonomi pada 2025 pertumbuhan 3,3% tetapi dengan adanya risiko dan eskalasi geopol melemah menjadi 2,8%. Situasi akan memberi pengaruh pada perekonomian nasional baik dari sisi harga komoditas ekspor maupun volatilitas sektor keuangan maupun nilai tukar dan suku bunga,” ungkapnya.
Untuk merespons kondisi tersebut, pemerintah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi berbasis APBN, sesuai mandat Undang-Undang APBN Tahun 2025 (UU No. 62/2024), yang memungkinkan pemerintah menyesuaikan kebijakan belanja, pendapatan, dan pembiayaan untuk menjaga stabilitas ekonomi.
“Presiden meminta seluruh jajaran menteri untuk mempercepat pelaksanaan program-program yang sudah berjalan, termasuk pemberian MBG, sektor perumahan, peningkatan target FLPP, program Koperasi Merah Putih, dan Sekolah Rakyat,” tambahnya.
Baca Juga
Pemerintah juga menekankan pentingnya mempercepat program ketahanan pangan, baik dari sisi produksi, tingkat panen, harga komoditas, hingga peningkatan nilai tukar petani.
Dia pun menekankan alasan itu juga menjadi landasan bentuk antisipasi lebih lanjut, maka Presiden Prabowo memutuskan untuk memberikan paket stimulus ekonomi guna menjaga momentum pertumbuhan dan memperkuat stabilitas nasional di tengah tekanan global.
“Program-program yang berjalan saat ini diminta untuk diakselerasi dan ditingkatkan baik dari sisi skala maupun kecepatannya, agar dapat memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja,” pungkas Sri Mulyani.