Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Berpotensi Pangkas Impor Batu Bara Kalori Rendah dari Indonesia

China kemungkinan besar akan memangkas impor batu bara kalori rendah dari Indonesia
Aktivitas tambang batu bara di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan. - Bisnis/Husnul Iga Puspita
Aktivitas tambang batu bara di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan. - Bisnis/Husnul Iga Puspita

Bisnis.com, JAKARTA — China kemungkinan akan memangkas impor batu bara kalori rendah dari Indonesia. Hal ini tak lepas dari kondisi kelebihan pasokan dan upaya pemerintah China menekan emisi karbon.

Adapun, impor batu bara dari Indonesia ke China telah turun secara tahunan (yoy) dalam 3 bulan berturut-turut.

Analis Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batu bara China Li Xuegang menilai penurunan impor itu bakal makin parah pada sisa 2025 ini.

"Pengendalian emisi yang lebih ketat dari pemerintah akan memangkas permintaan untuk jenis batu bara yang pemanasannya rendah dan kualitasnya buruk," kata Li dikutip dari Bloomberg, Kamis (12/6/2025).

Selama 3 tahun terakhir, China telah meningkatkan impor lignit atau batu bara coklat, dari penyedia luar negeri terbesarnya, yakni Indonesia. Lignit merupakan batu bara berkalori rendah dan sangat berpolusi dibanding jenis batu bara dengan kalori lebih tinggi yang digunakan di pembangkit listrik.

Oleh karena itu, impor batu bara berkalori rendah dari Indonesia mulai dikurangi. Terlebih China, telah memperoleh pasokan batu bara berkualitas lebih baik dengan harga lebih murah.

Pergeseran dari penggunaan jenis batu bara kalori rendah juga akan mewakili kemajuan dalam ambisi negara untuk mengurangi emisi guna memenuhi tujuan iklimnya.

Sementara itu, China Huadian Corp., salah satu pembangkit listrik terbesar di negara itu, memperkirakan total impor batu bara kalori rendah akan turun menjadi sekitar 400 juta ton tahun ini. Padahal, pada tahun sebelumnya, impor batu bara kalori rendah itu berada di level 543 juta ton.

Menurut Wakil Direktur Produksi China Huadian Corp Zhang Aipei, batu bara dengan mutu yang lebih murni dan berkalori tinggi seharusnya cukup untuk mengisi kesenjangan pasokan musiman atau regional.

Tercatat, produksi batu bara dalam negeri China mencapai 4,7 miliar ton tahun lalu. Ini merupakan sumber pasokan utama Negeri Tirai Bambu untuk pembangkit listrik.

Kendati demikian, permintaan batu bara di China secara umum masih baik. Setelah mengalami serangkaian pemadaman listrik yang melumpuhkan ekonomi pada awal dekade ini, China telah memberikan lampu hijau untuk perluasan besar-besaran kapasitas listrik bertenaga batu bara guna mengamankan pasokan.

Selain itu, konsumsi listrik kemungkinan akan terdongkrak dari peluncuran pusat data dan perluasan manufaktur hijau berteknologi tinggi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper