Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara melaporkan realisasi pembayaran gaji ke-13 yang telah dilakukan sejak awal Juni 2025 sudah rampung bagi ASN pemerintah pusat, tetapi ASN Daerah baru mencapai 48,4%.
Sua, sapaannya, menjelaskan bahwa pembayaran gaji ke-13 untuk pegawai pemerintah di daerah baru dilakukan oleh 264 Pemda dari total 546 Pemda.
Anggaran yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tersebut baru tersalurkan Rp7,15 triliun untuk 1.723.710 orang.
“Kami berharap seluruh APBD akan menyelesaikan gaji ketiga belas ASN Daerah, pada Juni ini diselesaikan,” ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (17/6/2025).
Pada dasarnya, tambahan gaji ini dibayarkan menjelang tahun ajaran baru untuk membantu biaya pendidikan keluarga Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pensiunan.
Gaji ke-13 bagi ASN Pusat, termasuk PNS, PPPK, TNI, Polri, serta ASN Daerah dialokasikan Rp49,4 triliun dan sudah ditransfer atau dicairkan senilai Rp32,8 triliun.
Baca Juga
Secara perinci, penyaluran tersebut terbagi menjadi tiga, yakni bagi ASN Pusat yang bersumber dari APBN, ASN Daerah yang bersumber dari APBD, serta untuk para pensiunan ASN dan TNI/Polri.
Hingga hari ini, realisasi gaji ke-13 untuk ASN Pusat telah tersalurkan seluruhnya atau 100% untuk 1.997.777 pegawai dengan nilai nominal salur mencapai Rp14,05 triliun.
Sementara penyaluran gaji ke-13 untuk para pensiunan dilakukan melalui PT Taspen untuk ASN maupun PNS dan melalui PT Asabri (Persero) untuk pensiunan TNI/Polri.
Di mana penyaluran melalui Taspen telah mencapai 98,1% atau setara dengan Rp10,25 triliun untuk 3.102.078 orang. Sementara melalui Asabri telah mencapai Rp1,35 triliun (95,1%) untuk 4.74.142 orang.
Secara umum, belanja pegawai—termasuk di dalamnya gaji ke-13—telah terealisasi senilai Rp123,9 triliun untuk periode Januari-Mei 2025. Khusus pada Mei, belanja pegawai mencapai Rp21,9 triliun.
Realisasi tersebut terdiri dari gaji dan tunjangan senilai Rp81,2 triliun atau tumbuh 5,1%. Sementara belanja untuk tunjangan kinerja (Tukin) hingga lembur, mencapai Rp42,7 triliun atau tumbuh 5,9%.