Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Koperasi (Kemenkop) mengungkap, setidaknya sudah ada 92 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di 38 provinsi yang sudah beroperasi jelang peluncuran pada 19 Juli 2025. Jumlah tersebut setara 0,11% dari total 80.000 unit Kopdes/Kel Merah Putih yang diharapkan dapat beroperasi paling lambat 28 Oktober 2025.
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menyampaikan, saat ini sudah ada 92 mock up atau percontohan koperasi desa merah putih yang sudah mulai beroperasi.
“92 mock up itu sudah mulai beroperasi,” kata Ferry kepada Bisnis di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Senin (30/6/2025).
Ferry menjelaskan, 92 mock up itu akan menjadi referensi pembelajaran bagi Kopdes/Kel Merah Putih di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut bertambah dari rencana sebelumnya 80 unit.
Dia menjelaskan, unit percontohan ini akan diluncurkan bertepatan dengan peluncuran secara serentak Kopdes Merah Putih pada 19 Juli 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto di Klaten, Jawa Tengah.
“Nanti akan di launching tanggal 19 Juli bertepatan dengan launching oleh Bapak Presiden di Klaten,” ungkapnya.
Baca Juga
Adapun, hingga saat ini, Ferry menyebut sebanyak 80.400 unit Kopdes/Kel Merah Putih telah terbentuk. Dari total tersebut, 87% atau 70.000 unit telah berbadan hukum.
Sejalan dengan hal itu, Kemenkop juga tengah menyiapkan modul termasuk bisnis model dalam pelatihan yang akan digelar dengan melibatkan pengurus Kopdes/Kel Merah Putih.
Dalam catatan Bisnis, pemerintah menargetkan sekitar 80.000 Kopdes/Kel Merah Putih beroperasi pada 28 Oktober 2025. Untuk diketahui, Kopdes/Kel Merah Putih mulanya bakal diluncurkan pada 12 Juli 2025 atau bertepatan dengan Hari Koperasi Indonesia.
Kendati begitu, peluncuran mundur menjadi 19 Juli 2025. Peluncuran akan dipimpin langsung oleh Kepala Negara di Klaten, Jawa Tengah.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan, usai melaksanakan peluncuran, pemerintah secara marathon akan membentuk 80.000 Kopdes/Kel Merah Putih sehingga dapat beroperasi mulai Oktober 2025.
“Kemudian 28 Oktober mulai beroperasi,” kata Zulhas dalam konferensi pers di Kementerian Koordinasi Bidang Pangan, Jumat (16/5/2025).