Bisnis.com, JAKARTA — CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Roeslani optimistis lembaga investasi yang dikelolanya mampu merealisasikan visi pertumbuhan ekonomi hingga 8%.
Hal ini dia sampaikan di depan Presiden Prabowo Subianto yang meresmikan Wisma Danantara Indonesia di kawasan strategis Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, pada Senin (30/6/2025).
Menurut Rosan, Wisma Danantara akan menjadi "rumah besar" bagi negara, dunia usaha, kalangan akademisi, dan pemangku kepentingan untuk berkolaborasi menuju Indonesia Emas 2045.
“Dan dengan adanya keberadaan danantara ini, Insyaallah kita bisa mengakselerasi pembangunan ekonomi Indonesia, mencanangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8 persen sesuai dengan arahan Bapak Presiden," kata Rosan, Senin (30/6/2025).
Peresmian ini digelar secara sederhana namun sarat makna, menandai babak baru kiprah Danantara Indonesia sebagai Lembaga Pengelola Investasi Negara berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025.
Presiden Prabowo tiba di lokasi peresmian dan disambut langsung oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming serta Kepala BPI Danantara Indonesia Rosan Roeslani. Acara dilanjutkan dengan laporan singkat dari Kepala BPI Danantara, doa bersama yang dipimpin oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, serta pemotongan tumpeng oleh Presiden Prabowo yang kemudian diserahkan kepada Kepala BPI Danantara sebagai bentuk syukur.
Dalam laporannya, Rosan Roeslani juga menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas arahan langsung Presiden Prabowo untuk mendirikan kantor pusat lembaga tersebut di Wisma Danantara.
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa Danantara Indonesia saat ini mengelola aset lebih dari US$1 triliun dan menaungi 889 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) strategis.
"Yang terjadi adalah tanggung jawab yang sangat besar, yang kami berkomitmen penuh, Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden, untuk menjaga amanah ini sebaik-baiknya," ujar Rosan.
Sekadar informasi, sejak diluncurkan pada 24 Februari 2025, Danantara Indonesia telah menunjukkan capaian melalui kerja sama investasi internasional senilai US$7 miliar yang berasal dari Qatar, Rusia, China, dan Australia.
Bahkan, kata Rosan pada Juli mendatang, lembaga ini diproyeksikan mendapatkan tambahan pendanaan baru sebesar US$10 miliar dari perbankan luar negeri.
"Kepercayaan itu sangat-sangat luar biasa dari luar negeri dan kita pun masih menjajaki beberapa kerja sama lain dan juga pendanaan lain," ucap Rosan.
Turut hadir dalam peresmian tersebut adalah Wakil Presiden Gibran Rakabuming, para Menteri Kabinet Merah Putih, para kepala badan, dan jajaran manajemen Danantara Indonesia.