Bisnis.com, JAKARTA — PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni banting harga tiket kapal dengan memberikan diskon hingga 50% yang berlangsung sejak 5 Juni 2025 hingga keberangkatan 31 Juli 2025.
Sekretaris Perusahaan Pelni Evan Eryanto mengatakan berdasarkan data per 14 Juli 2025 pukul 07.00 WIB, penjualan tiket diskon telah mencapai 704.818 tiket, dengan kuota diskon telah terserap sebesar 89% dari total anggaran Rp134 miliar.
Adapun realisasi penumpang periode 5 Juni – 13 Juli 2025 mencapai 651.187 penumpang, melonjak 115% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu hanya 564.091 penumpang.
“Program diskon tiket 50% ini telah sukses mendorong minat masyarakat untuk bepergian dengan kapal Pelni,” kata Evan dalam keterangannya, Senin (14/7/2025).
Dia menambahkan selama periode libur sekolah 26 Juni – 13 Juli, kami mencatat realisasi penumpang tertinggi terjadi pada 27 Juni 2025 dengan total 23.152 penumpang
Pelni, lanjutnya, untuk tetap memastikan keselamatan pelayaran dan selalu berkoordinasi dengan otoritas pelabuhan dalam memastikan kapasitas penumpang tetap sesuai aturan dan mengutamakan keselamatan.
Baca Juga
“Kemudian dengan sisa kuota diskon tiket kapal yang hanya 11%, kami mengimbau masyarakat untuk segera memanfaatkan kesempatan ini sebelum kehabisan tiket,” ujarnya.
Program diskon tiket kapal Pelni ini berlaku di seluruh channel pembelian tiket kapal Pelni, seperti aplikasi Pelni Mobile, website Pelni, contact center 162, loket cabang, fitur Lifestyle BCA Mobile, Sukha by Livin Mandiri, BNI agen46, BRImo dan MyTelkomsel, jaringan Indomaret dan OMI mitra Indogrosir, jaringan Alfamart dan Alfamidi, ATA Tour, Fastpay, easybook.com, via.com, MMBC, Darmawisata Indonesia hingga Versa dan Topindo.
Peningkatan jumlah penumpang kapal Pelni dalam program stimulus ekonomi menunjukkan bahwa Pelni berperan penting dalam mewujudkan tujuan yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto, di antaranya meningkatkan mobilitas masyarakat, mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, hingga menjaga daya beli masyarakat, terutama selama periode libur sekolah.