Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Donald Trump Tetapkan Tarif 93,5% untuk Bahan Baterai dari China

Amerika Serikat memberlakukan bea masuk antidumping sebesar 93,5% untuk bahan baterai asal China, sehingga total tarif efektifnya menjadi 160%.
Ilustrasi bendera China dan Amerika Serikat (AS). / Reuters-Florence Lo-illustration
Ilustrasi bendera China dan Amerika Serikat (AS). / Reuters-Florence Lo-illustration

Bisnis.com, JAKARTA — Departemen Perdagangan Amerika Serikat memberlakukan bea masuk antidumping awal sebesar 93,5% untuk impor grafit China, yang merupakan komponen utama baterai. Pemerintah AS menyimpulkan bahan-bahan itu mendapatkan subsidi secara tidak adil.

Dilansir dari Bloomberg, Departemen Perdagangan mengeluarkan penetapan awal yang menegaskan bea masuk antidumping dalam sebuah dokumen pada Kamis (17/7/2025) waktu Amerika Serikat (AS). Penetapan akhir akan diumumkan paling lambat Desember 2025.

Grafit merupakan bahan baku utama untuk membuat anoda baterai. Hampir 180.000 metrik ton produk grafit diimpor ke AS tahun lalu, dengan sekitar dua pertiganya berasal dari China, menurut BloombergNEF.

China mendominasi kapasitas pemrosesan grafit, dengan Badan Energi Internasional (IEA) menyebut material tersebut sebagai salah satu yang paling rentan terhadap potensi risiko pasokan dan membutuhkan upaya diversifikasi yang mendesak.

Grafit diperkirakan akan tetap menjadi material anoda paling umum untuk semua jenis baterai litium-ion dalam jangka menengah, menurut IEA, sementara silikon baru diperkirakan akan mulai menggerogoti pangsa pasarnya mulai 2030.

Bea masuk antidumping untuk grafit akan meningkatkan ketegangan di sepanjang rantai pasok kendaraan listrik global, yang telah menghadapi kontrol ekspor China atas beberapa mineral penting dan teknologi baterai.

Bea masuk baru tersebut akan menambah tarif yang ada sehingga tarif efektif menjadi 160%, menurut American Active Anode Material Producers. Kelompok dagang itu, yang mewakili produsen grafit AS, mengajukan gugatan kepada dua lembaga federal meminta penyelidikan untuk mengetahui apakah perusahaan-perusahaan China melanggar undang-undang antidumping, pada Desember 2024.

"Keputusan Departemen Perdagangan membuktikan bahwa China menjual AAM [active anode material] dengan harga di bawah nilai wajar ke pasar domestik," ujar juru bicara kelompok dagang produsen anoda, Erik Olson.

Kepala divisi material baterai di perusahaan konsultan CRU Group, Sam Adham, menilai bahwa tarif impor itu akan menjadi pukulan bagi produsen baterai. Menurutnya, tarif 160% setara dengan biaya tambahan US$7 per KWh untuk sel baterai kendaraan listrik rata-rata, atau seperlima dari kredit pajak manufaktur baterai—yang berasal dari Undang-Undang Pengurangan Inflasi dan lolos dari rancangan anggaran Presiden Trump.

"Hal itu pada dasarnya menghapus keuntungan produsen baterai Korea Selatan selama satu atau dua kuartal penuh," kata Adham.

Tesla Inc. dan pemasok baterai utamanya, Panasonic Inc., termasuk di antara perusahaan yang mendesak pemblokiran tarif baru tersebut, dengan alasan bahwa mereka bergantung pada impor grafit China karena industri dalam negeri belum cukup berkembang untuk memenuhi standar kualitas dan volume yang disyaratkan.

Bea masuk tambahan untuk baterai akan menambah tekanan yang dihadapi industri energi terbarukan. Meskipun penyimpanan energi tetap mempertahankan insentif pajak utama dalam rancangan anggaran Trump, peraturan Departemen Keuangan yang membatasi penggunaan sel surya China mempersulit kepatuhan bagi banyak pengembang.

Risiko dan biaya rantai pasokan akan memperlambat laju pertumbuhan penyimpanan di jaringan listrik AS, menurut Wood Mackenzie.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro