Bisnis.com, JAKARTA - Pendiri Forum Ekonomi Dunia Klaus Schwab membantah tuduhan pelanggaran yang ditujukan kepadanya oleh para pengawas lembaga itu.
Dikutip dari Bloomberg, Senin (21/7/2025) yang merujuk laporan Surat kabar Swiss SonntagsZeitung, Schwab menyebut dirinya merasa tertipu dan membantah semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Dia bahkan menyebut dewan pengawas melanggar perjanjian mengenai kebijaksanaan media dalam masalah tersebut.
"Saya berada dalam posisi untuk membantah semua tuduhan yang ditujukan kepada saya," ujar Schwab dalam sebuah pernyataan dikutip dari Bloomberg.
Surat kabar Swiss SonntagsZeitung menyatakan bahwa temuan awal oleh firma hukum Swiss Homburger mendukung tuduhan bahwa Schwab memanipulasi laporan ekonomi yang diterbitkan oleh forum tersebut dan mengajukan klaim biaya yang sangat tinggi.
Biro investigasi Homburger yang ditugaskan oleh dewan pengawas WEF tengah memeriksa berbagai tuduhan terhadap pria berusia 87 tahun itu, termasuk klaim bahwa ia menggunakan sumber daya forum untuk tujuan pribadi.
Schwab mengatakan dia bersedia diwawancarai Homburger pada tanggal 15 Juli dan diberi akses ke draf laporan untuk menanggapi tuduhan tersebut.
Baca Juga
"Dalam hal ini saya merasa tertipu," ujarnya. Dia menyebut akan membela diri sekuat tenaga, bahkan dalam konteks sengketa hukum."
Seorang juru bicara WEF menolak berkomentar ketika dihubungi oleh Bloomberg pada hari Minggu, dan menyatakan bahwa organisasi tersebut akan menanggapi setelah penyelidikan selesai, kemungkinan pada akhir Agustus 2025.
Laporan SonntagsZeitung memperkuat perselisihan yang sedang berlangsung antara Schwab dan dewan pengawas WEF. Sebelumnya kedua pihak mengeluarkan pernyataan bersama yang menyatakan bahwa mereka sedang berupaya untuk menormalkan hubungan dan mencari cara menyelesaikan perselisihan tersebut.
Sementara itu, dalam investigasi Homburger yang ditulis media ditemukan bahwa Schwab berulang kali melakukan intervensi untuk memengaruhi peringkat negara dalam Laporan Daya Saing Global WEF demi tujuan politik.
Dalam sebuah surel tahun 2017 kepada direktur pelaksana saat itu, Richard Samans, Schwab diduga meminta agar laporan tersebut ditahan untuk menghindari ketegangan dalam hubungannya dengan Perdana Menteri India Narendra Modi, yang negaranya mendapat skor buruk dalam pemeringkatan tersebut.
Ia juga menyarankan agar tidak meningkatkan posisi Inggris untuk mencegah data tersebut dieksploitasi oleh para pendukung Brexit.
Peringkat kemudahan berusaha WEF akhirnya diterbitkan, dengan Inggris dan India masing-masing turun satu posisi ke posisi kedelapan dan ke-40.
Dalam insiden terpisah pada tahun 2022, Schwab diduga membagikan draf laporan tersebut kepada seorang pejabat dari salah satu negara yang peringkatnya telah menurun dan menyarankan agar laporan tersebut tidak diterbitkan. Edisi tahun itu akhirnya tidak diterbitkan, dengan WEF mengutip ketidakpastian seputar pandemi Covid-19 sebagai alasannya.
Investigasi tersebut juga meneliti sekitar 900.000 franc Swiss (US$1,12 juta) dalam pengeluaran yang diajukan oleh Schwab dan istrinya Hilde yang diduga tidak memiliki hubungan yang cukup dengan aktivitas WEF, kata surat kabar itu.
Laporan tersebut menambah tekanan pada Schwab, yang tiba-tiba mengundurkan diri pada bulan April setelah tuduhan pelanggaran muncul, yang memicu penyelidikan formal dan menimbulkan bentrokan internal.