Bisnis.com, JAKARTA — Tingkat inflasi Indonesia Juli 2025 mencapai 0,30% secara bulanan (month to month/MtM), naik dari posisi Juni 2025 yang senilai 0,19%.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini menjelaskan bahwa secara tahunan Indonesia mencatatkan inflasi 2,37% (year on year/YoY) per Juli 2025, posisinya naik dari Juni 2025 dengan inflasi 1,87% (YoY).
"Terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen dari 108,27 pada Juni 2025 menjadi 108,60 pada Juli 2025," ujar Pudji dalam rilis berita resmi statistik, Jumat (1/8/2025).
Kelompok pengeluaran penyumbang terbesar atau faktor penyebab inflasi Juli 2025 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau, dengan inflasi 0,74% dan memberikan andil inflasi 0,22%. Komoditas yang mendorong inflasi pada kelompok ini adalah beras, dengan andil inflasi 0,60%.
Sebelumnya, konsensus ekonom Bloomberg menunjukkan estimasi kinerja indeks harga konsumen/IHK akan melanjutkan kenaikan Inflasi pada Juni 2025. Sementara itu, surplus neraca perdagangan barang diramal semakin susut.
Baca Juga
Berdasarkan proyeksi dari 29 ekonom yang Bloomberg himpun, median atau nilai tengah IHK Juli 2025 sebesar 2,26% (YoY). Estimasi tertinggi di level 2,44% dan terendah di posisi 1,97%.
Secara bulanan, median dari konsensus 18 ekonom meramalkan inflasi sebesar 0,23%. Melihat ramalan tersebut, seluruhnya menunjukkan bahwa inflasi akan semakin tinggi pada awal semester II/2025 ini.
Sebelumnya, inflasi pada Juni 2025 tercatat senilai 1,87% (YoY) dan 0,19% (MtM). Dengan tingkat inflasi sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD) sebesar 1,38%, lebih rendah dari target pemerintah dan Bank Indonesia 2,5% ±1%.