Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uni Eropa-AS Sepakati Pakta Dagang, Komisi Eropa: Lebih Untung daripada Perang Tarif

Uni Eropa dan AS sepakat pakta dagang untuk mencegah perang tarif, meski ada kritik. Kesepakatan ini menguntungkan UE dengan tarif tunggal 15% dan akses pasar AS.
Presiden AS Donald Trump berjabat tangan dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen setelah pengumuman kesepakatan perdagangan antara AS dan Uni Eropa, di Turnberry, Skotlandia, Minggu (27/7/2025)/Reuters-Evelyn Hockstein
Presiden AS Donald Trump berjabat tangan dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen setelah pengumuman kesepakatan perdagangan antara AS dan Uni Eropa, di Turnberry, Skotlandia, Minggu (27/7/2025)/Reuters-Evelyn Hockstein
Ringkasan Berita
  • Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menegaskan bahwa kesepakatan dagang Uni Eropa-AS mencegah eskalasi ketegangan dan lebih baik daripada perang tarif.
  • Uni Eropa menghadapi tarif tunggal 15% yang lebih menguntungkan dibandingkan tarif dasar tambahan yang dikenakan pada mitra dagang AS lainnya.
  • Kesepakatan ini, meskipun dikritik, mendekati finalisasi dengan rencana pengurangan tarif mobil Eropa dan potensi diskon untuk baja dan aluminium.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menegaskan bahwa kesepakatan dagang Uni Eropa (UE) dengan Amerika Serikat (AS) membawa stabilitas dan mencegah eskalasi ketegangan dengan sekutu utama.

Dalam opini yang dimuat di harian Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung pada Minggu (24/8/2025), von der Leyen menegaskan bahwa perang dagang antara Uni Eropa dan AS hanya akan dirayakan oleh Rusia dan China.

“Sebaliknya, kami sepakat pada perjanjian yang kuat, meskipun tidak sempurna,” tulisnya dikutip dari Bloomberg, Senin (5/8/2025). 

Von der Leyen memperingatkan bahwa tarif balasan justru berisiko memicu konflik dagang yang mahal dengan konsekuensi negatif bagi pekerja, konsumen, dan industri Uni Eropa.

Berbeda dengan mitra dagang AS lainnya yang dikenakan tarif dasar tambahan di luar tarif lama, UE menghadapi tarif tunggal 15% yang bersifat “all inclusive”. Menurut von der Leyen, skema ini memberi akses barang-barang Eropa ke pasar AS dengan kondisi lebih menguntungkan dan menciptakan keunggulan signifikan bagi perusahaan UE.

Kesepakatan awal yang dicapai bersama Presiden AS Donald Trump di Skotlandia bulan lalu menuai kritik dari parlemen Eropa dan kelompok industri. Namun, pekan lalu kedua pihak selangkah lebih dekat menuju finalisasi pakta tersebut, termasuk rencana pengurangan tarif mobil Eropa serta potensi diskon untuk baja dan aluminium.

Meski demikian, pejabat Eropa menyatakan akan terus menekan Washington agar menurunkan tarif produk lain seperti anggur dan minuman beralkohol, setelah gagal memperoleh pengecualian dalam negosiasi sebelumnya.

Kanselir Jerman Friedrich Merz juga membela kesepakatan ini pada Sabtu (23/8/2025). DIa mengakui tarif baru akan membebani ekonomi Jerman, tetapi menurutnya perang dagang penuh dengan Washington bisa jauh lebih merugikan.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro