Bisnis.com, JAKARTA — Eramet Indonesia membantah kabar rencana akuisisi pabrik peleburan atau smelter milik perusahaan China, Zhejiang Huayou Cobalt Co. Wacana akuisisi Huayou sebelumnya disebut bakal dilakukan dengan menggandeng BPI Danantara.
CEO Eramet Indonesia Jerome Baudelet menjelaskan, pihaknya memang tertarik melebarkan bisnis ke smelter hidrometalurgi atau high pressure acid leach (HPAL) yang memproses bahan baku baterai. Namun, Eramet menegaskan belum akan mengakuisisi smelter milik Huayou.
Menurut Jerome, smelter milik Huayou itu hanya menjadi salah satu opsi untuk jadi pertimbangan.
"Itu [akuisisi smelter Huayou] tidak benar. Maksud saya, kami tidak melakukannya. Ini adalah sesuatu yang bisa kami pertimbangkan, tetapi itu tidak nyata. Itu bukan fakta," ucap Jerome di Jakarta, Senin (26/8/2025).
Jerome pun mengatakan, Eramet tengah menjajaki sejumlah kemungkinan kerja sama dengan berbagai pihak di industri smelter HPAL. Oleh karena itu, perusahaan tetap membuka peluang kerja sama untuk berinvestasi pada smelter HPAL di Indonesia.
"Kami sedang berbicara dengan semua pihak di sini. Kami tertarik, ya, untuk melangkah lebih jauh ke hilir. Maksud saya, kami tidak akan masuk ke baterai, tetapi mungkin hilir seperti HPAL bisa menarik bagi kami," katanya.
Sebelumnya, Danantara dan Eramet disebut ingin mengakuisisi saham smelter HPAL milik Huayou yang berada di Kawasan Weda Bay Industrial Park (IWIP), Maluku Utara.
Melansir Bloomberg, Senin (5/5/2025), rencana investasi ini pun bahkan disebut berpotensi menjadi transaksi besar pertama Danantara.
Sumber Bloomberg mengatakan bahwa para pemangku kepentingan berharap dapat menandatangani sebuah nota kesepahaman (MoU) pada akhir bulan ini.
Namun, mereka menekankan bahwa diskusi terkait hal ini masih berlangsung dan rencana dapat berubah. Danantara disebut akan berinvestasi melalui holding BUMN tambang MIND ID.
Eramet Bantah Akuisisi Smelter Huayou, Tapi Peluang Tetap Terbuka
Eramet Indonesia membantah rencana akuisisi smelter HPAL Huayou, namun tetap membuka peluang kerja sama di sektor tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : M Ryan Hidayatullah
Editor : Denis Riantiza Meilanova