Bisnis.com, JAKARTA — J&T Express mengklaim telah mampu menurunkan biaya logistik hingga 60% dalam 10 tahun perusahaannya beroperasi di bidang penyedia jasa layanan logistik di Indonesia.
CEO J&T Express Robin Lo menyampaikan bahwa memang bukan biaya logistik secara luas, tetapi dalam artian biaya pengiriman barang menjadi lebih murah dan pemerataan harga barang di seluruh Indonesia.
“Sampai saat ini, 10 tahun J&T Express, sebenarnya kita sudah berhasil menurunkan kurang lebih 60% daripada biaya logistik,” ujarnya dalam Media Gathering, Rabu (27/8/2025).
Robin menjelaskan penurunan tersebut salah satu contohnya, yakni dahulu harga perangkat elektronik seperti handphone di Jakarta dan Papua memiliki selisih harga hingga Rp300.000 per unit karena lalu lintas pengiriman barang yang masih minim. Bahkan para penjual di Papua harus terbang langsung ke Jakarta untuk mendapatkan harga murah.
Sekarang ini, Robin melihat harga handphone di Jakarta dan Papua sudah tidak berbeda jauh. Alhasil, seluruh masyarakat Indonesia dapat menikmati barang dengan kualitas yang sama, dengan harga yang lebih terjangkau.
“Saya gak berani bilang bahwa ini memengaruhi ekonomi Indonesia secara keseluruhan, tapi artinya itu membantu menurunkan harga barang-barang yang ada atau kami bilang pemerataan harga barang-barang di seluruh Indonesia,” tuturnya.
Baca Juga
Untuk diketahui, J&T Express, perusahaan logistik berskala global, merayakan perjalanan satu dekade kehadirannya di Indonesia melalui perayaan bertema Bersama, Membangun Bangsa. Perayaan ini menjadi momentum bagi J&T Express untuk merefleksikan kontribusinya terhadap perkembangan industri logistik, sekaligus peran aktifnya dalam inisiatif sosial yang berkelanjutan.
Selama 10 tahun terakhir, J&T Express telah memperluas jaringan operasionalnya hingga ke pelosok negeri, menghadirkan layanan logistik yang cepat, merata, dan dapat diandalkan. Tidak hanya fokus pada pertumbuhan bisnis, J&T juga konsisten melaksanakan berbagai program sosial seperti pemberdayaan UMKM, program literasi dan pendidikan, serta kampanye kesadaran digital untuk memerangi upaya penipuan online.
Hingga 2025, kehadiran J&T Express di Indonesia memiliki 80 pusat sortir. Lebih dari 4.000 Drop Poin dan Mini Drop Point, lebih dari 20.000 tim operasional di seluruh Indonesia, dan lebih dari 7.000 kendaraan operasional yang mendukung pengiriman.
Lebih lanjut, Robin pun meyakini J&T Express dapat terus berkontribusi terhadap ekonomi Indonesia ke depannya, termasuk terus menekan biaya logistik. Namun, perlu dukungan dari pemerintah dan bergantung pada jumlah paket yang dikirim.
Robin melihat apabila pemerintah mengeluarkan kebijakan yang mendukung kegiatan logistik Indonesia, seperti infrastruktur, sudah tentu biaya dapat lebih ditekan.
“Dulu misalnya kita pengiriman barang dari Jakarta ke Jawa Timur harus pakai pesawat supaya lebih cepat. Sekarang enggak usah, hanya pakai truk itu bisa sampai dan waktunya enggak beda terlalu jauh,” lanjut Robin.
Sementara seiring pertumbuhan bisnis, J&T Express juga secara konsisten membangun dampak sosial yang berkelanjutan. Perusahaan telah melakukan revitalisasi perpustakaan ramah anak di daerah Wakatobi, mendonasikan lebih dari 600 buku, dan memberikan pelatihan kepada lebih dari 40 guru di Sulawesi Tengah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Dalam mendukung UMKM, program J&T Connect Preneur telah membantu lebih dari 500 pelaku usaha lokal di 5 kota seperti Medan, Palembang, Malang, Cirebon, dan Bogor mengembangkan bisnis mereka melalui pelatihan dengan topik terkini seputar bisnis.
Lebih lanjut, J&T Express turut membantu masyarakat dengan kegiatan makan gratis di 26 titik operasi J&T Express seluruh Indonesia dengan sekitar 26.000 penerima, pembagian sembako di 5 kota dengan 1.000 penerima, revitalisasi fasilitas umum di 5 kota, dan dukungan dana apresiasi pendidikan dengan total Rp. 1.000.000.000 untuk 10 siswa/i SMA tingkat akhir di seluruh Indonesia.
Tak lepas dari perannya sebagai perusahaan jasa, J&T Express turut menjalankan kampanye edukasi digital untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya phishing dan penipuan online dengan modus pengiriman paket.