Bisnis.com, TANGERANG – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga aliran transfer ke daerah tetap berjalan sesuai amanat konstitusi.
Prabowo menekankan bahwa prinsip pengelolaan perekonomian nasional harus berlandaskan demokrasi ekonomi dan gotong royong, sebagaimana diatur dalam UUD 1945.
Hal itu ia sampaikan saat memberikan sambutan dalam peresmian Pembukaan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Otonomi Expo 2025 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (28/8/2025).
“Ayat 4 perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, berarti gotong royong, berarti koperasi kita besarkan. Efisiensi berkeadilan, efisiensi itu perintah UUD, bukan maunya Prabowo,” ujarnya.
Menanggapi isu pemangkasan anggaran, Prabowo menegaskan bahwa pemerintah tidak sembarangan melakukan pengurangan.
“Jangan kau, menteri-menteri, bukan hobi aku motong anggaran kalian, tidak. Yang tidak terlalu perlu nanti kita kembalikan. Tetapi saya minta kesabaran, ada beberapa menteri yang agak di depan, ada beberapa yang nunggu,” katanya.
Baca Juga
Dengan menggunakan analogi sepak bola, Prabowo menjelaskan bahwa prioritas anggaran akan disesuaikan dengan kebutuhan mendesak.
“Ini kayak permainan sepak bola, pemain ada cadangan, pemain cadangan nunggu dulu. Sekarang kita mainkan 5–6 menteri, 7 menteri, tetapi yang ini cadangan. Sekarang tugasmu adalah holding, jaga-jaga. Pangan mendesak, harus kita amankan supaya kita tidak dibully, tidak didikte bangsa lain,” tegasnya.
Kepada para kepala daerah, Prabowo meminta kesabaran terkait mekanisme transfer ke daerah. Dia memastikan bahwa kucuran anggaran akan tetap dilakukan, bahkan dalam skala besar.
“Sama para bupati, saya minta para bupati sabar. Transfer daerah ada yang dikurangi, tidak dikurangi, ada yang langsung, ada yang tidak langsung. Nanti pada saatnya kita kucurkan besar-besaran. Percaya sama kita, saudara-saudara,” pungkas Prabowo.