BISNIS.COM, JAKARTA--Pelaku usaha transportasi mendesak Pemerintah segera mengambil keputusan untuk menyesuaikan harga bahan bakar minyak pada kendaraan pelat hitam.
Ketua DPP Organda Bidang Moda Angkutan Barang Andre Silalahi menyatakan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar yang selama ini terjadi karena adanya pembatasan BBM dari pemerintah untuk menekan anggaran subsidi BBM.
Andre menjelaskan pelaku usaha logistik di sejumlah daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatra sejak Maret 2013 susah memperoleh bahan bakar minyak jenis solar.
"Kita butuh ketegasan karena akibat pembatasan untuk menghemat susbisidi BBM dengan mengurangi pasokan BBM jenis solar tetapi disatu sisi kegiatan operasional truk terhambat ," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (23/4).
Dia menjelaskan pelaku usaha transportasi lintas Jawa dan Sumatra merugi karena akibat kelangkaan solar di berbagai daerah.
Sejumlah pelanggan yang menggunakan jasa transportasi darat dan logistik, imbuhnya, telah melakukan aksi protes pada pihak pengusaha transportasi karena waktu pengiriman barang menjadi lama.
Dia menilai pemerintah perlu mengambil keputusan tegas untuk menyesuaikan harga bahan bakar minyak untuk kendaraan pelat hitam sehingga dapat mengurangi beban anggaran subsidi BBM.
Menurutnya bila tarif BBM bagi kendaraan pelat hitam telah dinaikan maka pemerintah perlu menjamin ketersediaan pasokan BBM jenis solar di sejumlah daerah sehingga kegiatan operasional kembali berlangsung.
Dia menambahkan pihaknya hingga saat ini belum menghitung potensi kerugian akibat kelangkaan solar yang terjadi sejak 2 bulan terakhir di lintas Jawa dan Sumatra.
Pelaku Usaha Transportasi Mendesak Pemerintah Atasi Kelangkaan Solar
BISNIS.COM, JAKARTA--Pelaku usaha transportasi mendesak Pemerintah segera mengambil keputusan untuk menyesuaikan harga bahan bakar minyak pada kendaraan pelat hitam.Ketua DPP Organda Bidang Moda Angkutan Barang Andre Silalahi menyatakan kelangkaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
13 jam yang lalu