Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MS Hidayat: Kondisi Ekonomi Masih Kondusif untuk Industri

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menyatakan gejolak ekonomi yang terjadi masih terkendali dan belum memberikan dampak bagi industri.

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menyatakan gejolak ekonomi yang terjadi masih terkendali dan belum memberikan dampak bagi industri.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengungkapkan nilai tukar rupiah yang terus tergerus terhadap dolar AS dan sempat tembus di atas level Rp10.700 belum memberikan dampak bagi industri.

“Memang melemah, tetapi masih terkendali. Harus dilihat dahulu seberapa besar pelemahan tersebut. Bila bertumpu pada nilai tukar, sekarang masih terkendali,” kata Hidayat seusai perayaan peletakan batu pertama pembangunan pabrik pelumas oleh Shell, Selasa (20/8/2013).

Menurutnya, berdasarkan proyeksi yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan menteri bidang ekonomi, kondisi perekonomian saat ini masih aman.

Bahkan, pada Oktober ini nilai tukar rupiah diperkirakan akan kembali menguat lantaran ada masalah global yang terselesaikan. “Pemerintah dan BI masih optimis. Dalam RAPBN 2014 saja nilai tukar rupiah ditargetkan Rp9.800,” tambahnya.

Jika nilai tukar rupiah stabil pada angka Rp10.500, lanjut Hidayat, kondisi ini dinilai masih kondusif. Untuk menjaganya, pemerintah dan BI terus melakukan diskusi dan mencermati kondisi ini. “Akan hanya sampai Oktober, asal jangan digoyang-goyangkan dan dibuat panik.”

Yang pasti, melemahnya rupiah ini juga memberikan keuntungan bagi eksportir. Hidayat mendorong agar para eksportir bisa menggunakan momentum ini agar ekspor lebih baik. Sedangkan untuk importir, dia berharap impor barang yang tidak begitu diperlukan bisa dikurangi.

“Stabilitas rupiah sangat penting untuk pembangunan industri, karena fluktiasi kurs selalu menimbulkan ketidakpastian,” ujarnya.

Untuk mempertahankan daya beli dan penguatan pasar domestik, pemerintah sedang merumuskan langkah berupa keep buying strategy. Maksud keep buying strategy artinya ekonomi akan tetap tumbuh dan sektor riil akan tetap bergerak jika rakyat bisa membeli barang dan jasa yang diperlukan.

Jika ada krisis dan tekanan terhadap daya beli, pemerintah wajib mengembangkan kebijakan dan tindakan yang diperlukan, termasuk bekerja sama dengan dunia usaha.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper