Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Eksportir Minta Insentif Dulu, Baru Simpan Devisa

Bisnis.com, JAKARTA — Seiring berlanjutnya pelemahan nilai tukar rupiah, pemerintah diharapkan dapat memberikan insentif bagi para eksportir guna meningkatkan minat penyimpanan hasil devisa ekspor di dalam negeri.

Bisnis.com, JAKARTA — Seiring berlanjutnya pelemahan nilai tukar rupiah, pemerintah diharapkan dapat memberikan insentif bagi para eksportir guna meningkatkan minat penyimpanan hasil devisa ekspor di dalam negeri.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Didie W Soewondho mengatakan saat ini ketersediaan valuta asing sudah sampai tahap kekeringan likuiditas, terutama dolar AS.

“Kondisi tersebut dikarenakan tingginya hasil devisa ekpor yang tidak kembali ke Indonesia. Oleh karena itu, perlu adanya insentif dari pemerintah agar minat eksportir untuk menyimpan dolarnya meningkat,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (2/9/2013).

Menurutnya, insentif pemerintah bagi para eksportir tersebut, misalnya pertama, adanya imbal hasil atau tingkat bunga yang kompetitif dibandingkan dengan imbal hasil dari negara-negara luar.

Kedua, menjamin keamanan dana milik eksportir dari, dan ketiga, dana eksportir yang disimpan bersifat fleksibel. Artinya, dana hasil ekspor yang masuk ke dalam negeri, juga mudah untuk ditarik kembali.

“Saat ini, pemerintah harus berpikir out of box, atau teroboson baru guna menarik minat para eksportir. Apalagi yang saya dengar, uang swasta yang diparkir di Singapura mencapai US$120 miliar,” jelasnya.

Selain itu, Didie juga berharap Bank Indonesia dapat menerapkan pengetatan devisa secara maksimal. Menurutnya, apabila pengetatan devisa dapat berjalan dengan baik, maka mampu mendukung kebutuhan valuta asing dalam negeri.

Dia menilai pengetatan devisa ini tidak akan mengganggu pertumbuhan investasi dalam negeri.  Didie berpendapat dengan pengetatan devisa ini justru membawa investor asing yang profesional dan jelas.

“Intinya, para pelaku usaha menginginkan pemerintah dapat menstabilkan nilai tukar rupiah rupiah baik nilai yang tinggi maupun yang rendah. Dan, kami pikir jalan yang paling cepat yakni menjaga ketersediaan dolar di dalam negeri,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper