Bisnis.com, SEMARANG--Sistem resi gudang (SRG) mulai berkembang di Indonesia, meski masih kurang populer di kalangan petani.
Dalam Seminar Nasional Sistem Resi Gudang (SRG) pagi ini, Kamis (19/9/2013), Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Sutriono EdiSutriono memaparkan, hingga kini ada 81 gudang dengan sistem resi gudang yang di bawah naungan Kementerian Perdagangan.
Gudang tersebut, kata Sutriono, tersebar di 42 kabupaten dan kota.
"Di Jawa Tengah sendiri ada 11 gudang," kata Sutriono.
Volume resi gudang yang telah diterbitkan hingga kini adalah 992 resi gudang dengan total transaksi senilai Rp198,97 miliar atau 42.351,7 ton.
Produk komoditas yang diresigudangkan adalah gabah (36.334 ton); beras (4.078); jagung (1.519,7 ton); kopi (20,39 ton); dan rumput laut (327 ton).
Sistem resi gudang adalah sistem yang memungkinkan petani komoditas untuk menjadikan produk pertanian yang dia simpan dalam suatu gudang sebagai agunan atau jaminan. Hal ini akan memberikan kemudahan bagi petani untuk memperoleh dana dari bank maupun lembaga nonbank. (ltc)