Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia Property Watch (IPW) memprediksi pertumbuhan harga tanah akan melambat hingga 2 tahun ke depan.
Direktur Eksekutif IPW Ali Tranghanda mengatakan kenaikan harga tanah masih akan terjadi dalam rentang waktu tersebut.
Kendati begitu, jelasnya, pertumbuhan harga itu tidak seperti tinkat pertumbuhan pada tahun-tahun sebelumnya. “Harga tanah di beberapa proyek perumahan mulai melemah menurun,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (15/4/2014).
Kenaikan harga tanah saat ini, lanjutnya, secara rata-rata diperkirakan antara 20% - 25%. Ali memprediksi tingkat pertumbuhan itu akan terus melambat hingga satu atau dua tahun ke depan.
“Kendati terjadi perlambatan bukan berarti harga tanah tidak naik, melainkan dengan pertumbuhan yang relatif lebih rendah,” tegasnya.