Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia kembali merilis peningkatan tipis cadangan devisa Oktober 2014 menjadi US$111,97 miliar, dari posisi US$111,2 miliar dari bulan sebelumnya.
Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacobs mengungkapkan peningkatan jumlah cadangan devisa tersebut terutama berasal dari penerimaan devisa hasil ekspor migas pemerintah.
Selain itu, peningkatan cadangan devisa juga ditopang oleh kenaikan simpanan deposito valuta asing (valas) bank-bank di BI yang melampaui pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan untuk intervensi valas dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah.
"Kenaikan cadangan devisa berdampak positif terhadap upaya memperkuat ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," ungkapnya dalam keterangan resmi, Jumat (7/11/2014).
Peter pengatakan posisi cadangan devisa pada akhir Oktober tersebut dapat membiayai 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.