Bisnis.com, BANDUNG—Dinas Peternakan Jawa Barat meminta pemerintah pusat menetapkan harga pembelian pemerintah day old chicks atau bibit ayam seiring harganya yang sering fluktuatif.
Kepala Disnak Jabar Dody Firman Nugraha mengatakan tidak adanya HPP DOC berpengaruh terhadap kebijakan daerah untuk menetapkannya.
Dody beralasan HPP itu dilakukan agar memberikan kepastian terhadap peternak dalam melakukan budidaya DOC.
Karena menurutnya selama ini para peternak selalu merugi ketika harga ayam hidup dan daging ayam di pasar sama dengan harga akhir, ketika harga DOC lebih rendah.
"Di Jabar sampai saat ini tidak ada penetapan harga jual, semua tergantung pasar. Kondisi ini membuat harga DOC di tingkat peternak sering fluktuatif bahkan anjlok," ujar Dody kepada Bisnis.com, Kamis (26/2/2015).
Untuk mengontrol harga pasar tersebut, Dodi mengaku selama ini hanya memberikan berbagai usulan kepada pemerintah pusat untuk kebijaan penstabilan harga.
"Kami selama ini hanya rutin melaporkan kondisi riil harga bibit ayam kepada Kementerian Pertanian," ujarnya.
Dia menjelaskan produksi DOC di Jabar mencapai 12-13 juta ekor per pekan, jumlah itu merupakan 30% dari total produksi nasional. “Kondisi tersebut membuat DOC asal Jabar diserap di daerah lain.”
Selain itu, lanjutnya, pihaknya akan segera menetapkan indukan ayam asli Jabar yang merupakan hasil penelitian di Balai Penelitian Peternakan di Kabupaten Majalengka.
"Mudah-mudahan kami secepatnya menyebar indukan ayam asli ini untuk mengurangi impor yang selama ini terus terjadi," ujarnya.
HPP Bibit Ayam Harus Segera Ditetapkan
Dinas Peternakan Jawa Barat meminta pemerintah pusat menetapkan harga pembelian pemerintah day old chicks atau bibit ayam seiring harganya yang sering fluktuatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Adi Ginanjar Maulana
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
38 menit yang lalu
Historia Bisnis: Kala Soeharto Setujui Mega Proyek Kota Mandiri Jonggol
1 jam yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
10 menit yang lalu
Prabowo Minta Setop Proyek Jalan Tol, Kementerian PU Bilang Begini
22 menit yang lalu
Rupiah Tembus Rp16.312 per Dolar AS, Menko Airlangga: Kita Monitor
38 menit yang lalu