Bisnis.com, DOMPU, NTB -- Kelompok Kerja Jagung Kemitraan Pertanian Berkelanjutan Indonesia (PISAgro) mampu meningkatkan produktivitas petani di Kabupaten Bima dan Dompu sekitar 20% dari rata-rata produktivitas di wilayah tersebut atau mencapai rata-rata 7,2 ton per hektar.
Kenaikan tersebut terjadi seiring dengan program kemitraan pembiayaan mikro petani jagung yang dilaksanakan PISAgro di Nusa Tenggara Barat, khususnya wilayah Bima dan Dompu.
Sebagai permulaan, program tersebut telah dimulai sejak November 2014 yang melibatkan 198 petani dari 10 kelompok tani di Kabupaten Dompu dan Bima, Nusa Tenggara Barat. Setiap petani mendapatkan pendanaan sebesar Rp8 juta per hektar.
Beberapa pihak yang terlibat dalam program ini antara lain Bank Andara melalui BPR Pesisir Akbar yang memberikan akses pinjaman modal kepada petani untuk membeli teknologi yang lebih baik, seperti benih unggul, pupuk dan bahan kimia perlindungan tanaman untuk meningkatkan produktivitas jagung.
PT Syngenta yang memberikan pelatihan dan pendampingan petani dengan mengaplikasikan teknologi ‘Awali Dengan Benar’. Pelatihan ini terbukti meningkatkan produktivitas dan kualitas panen jagung.
Selain itu, ada pula MercyCorps Indonesia memberikan pelatihan literasi keuangan pada petani, memfasilitasi tahapan pengembangan bundled pembiayaan dan teknologi informasi bagi petani jagung, dan mendukung penyediaan layanan sistem pembayaran menggunakan Andara Link Mobile untuk petani.
Kemitraan ini juga bekerja sama dengan pembeli jagung setempat sebagai pembeli jagung petani Lim JungLee, Presiden Direktur PT Syngenta Indonesia sekaligus Ketua Kelompok Kerja Jagung PISAgro mengatakan kemitraan ini merupakan awal perjalanan mencapai swasembada jagung.
"Tahap selanjutnya, kami ingin memperluas ke wilayah lain di Indonesia," ujarnya di sela panen raya jagung dan peresmian kemitraan pembiayaan mikro petani jagung, Rabu (20/5/2015).
Paul Jeffery, Representative Mercy Corps Indonesia berharap program ini dapat di replikasi di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia.
"Ini penting mengingat pertanian merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi perekonomian Indonesia sehingga praktik baik dari proyek ini dapat diadopsi daeeah lain," ujarnya.