Bisnis.com, JAKARTA—Samuel Sekuritas Indonesia mengungkapkan sejumlah data yang telah dirilis menjadi sorotan pasar pada Selasa (29/3/2016).
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan data ekonomi yang disorot dan dampaknya kepada pasar adalah:
- Data Amerika Serikat membaik terpantau Markit Manufacturing PMI AS naik ke 51,4 dari 51,3. James Bullard Presiden St. Louis Fed mengatakan Fed Rate bisa naik di April 2016. Revisi final PDB kuartal IV/2015 AS naik ke 1,4% YoY dari 1% YoY. (S&P 500 -1,7%, indeks dolar +1,25%, imbal hasil UST 10 tahun +3bps WoW)
- Gubernur Bank Indonesia mengatakan rupiah yang terlalu kuat di luar fundamentalnya, membuat perekonomian rentan. BI memprediksi CAD 2016 melebar ke 2,6% dari PDB. (USD/IDR +0,98% WoW)
- Ada 3 hal yang menjadi ganjalan Indonesia belum mendapatkan status layak investasi oleh S&P; komitmen perbaikan infrastruktur, ketidakpastian hukum serta hambatan birokrasi. (Imbal hasil SUN 10 tahun +11bps, JCI -1,2% WoW)
- Ekspektasi inflasi akan terjaga. PT Pertamina meminta pemerintah menurunkan harga BBM jenis premium dan Solar bersubsidi maksimal Rp400 per liter. (JIBOR ON -0,7bps WoW)