Bisnis.com, SURABAYA - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X berencana untuk menerapkan kartu petani pada akhir Mei 2016 sejalan dengan upaya meningkatkan produktivitas pabrik gula (PG) guna mencapai target swasembada gula nasional.
Direktur Utama PTPN X, Subiyono mengatakan ke depan industri gula tidak bisa bertahan dengan cara yang konvensional, tetapi harus segera memasuki era teknologi informasi (TI).
Untuk itu, perseroan mulai melakukan pilot project kartu tani itu di wilayah PG Ngadirejo yang saat ini sudah 2.000 kartu yang dipegang oleh para petani tebunya. Sedangkan target keseluruhan petani di PG Ngadirejo ada 3.000 kartu.
"Dalam industri gula, antara petani dengan PG tidak bisa dipisahkan. Maka mekanisme penggunaan kartu itu akan lebih transparan dan lebih jelas terkontrol bagaiamana perkembangan areal tebu yang dikelolanya," jelasnya di sela-sela Kongres Ikatan Ahli Gula Indonesia (Ikagi) 2016, Rabu (4/5/2016).
Adapun dalam kartu tersebut terdapat data statis seperti nama petani, nomor KTP, titik koordinat kebun petani. Serta terdapat data dinamis seperti data mengenai jumlah kredit petani, cicilan dan bunga, berapa jumlah kebutuhan pupuk.
Selain itu, kartu tersebut juga berfungsi sebagai media pembayaran hasil tebu petani yang dijual kepada pabrik. "Di dalam nya juga ada semacam surat perintah tebang angkut (SPTA) dan setiap jatah gilingnya kapan bisa dilihat," imbuhnya.
Direktur Produksi PTPN X, Sutaryanto menambahkan dalam penerapan Kartu Tani tersebut bekerja sama dengan pihak perbankan yang memberikan kredit pembelian pupuk seperti BRI, BNI dan Bank Mandiri.
"Setiap pabrik memiliki mesin EDC untuk mengecek kartu tani nya, juga bisa mengecek transaksi di ATM milik bank yang bersangkutan," ujarnya.