Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perhubungan tegaskan proyek revitalisasi jalur utara Pulau Jawa lintas Jakarta-Surabaya baru sebatas ditawarkan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah memberikan kesempatan terhadap investor untuk melakukan revitalisasi jalur tersebut lantaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara terbatas.
“Bahwasannya Jepang mau perbaikan rel, perbaikan sinyal, itu keputusan lain,” kata Budi, Jakarta,
Dia menambahkan, pihaknya perlu menghilangkan perlintasan sebidang yang ada di jalur utara Pulau Jawa lintas Jakarta-Surabaya agar kecepatan kereta api yang ada saat ini bisa bertambah. Perlintasan sebidang di lintas Jakarta-Surabya, paparnya, saat ini mencapai sekitar 1000 perlintasan sebidang.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perkeretaapain Kemenhub Prasetyo Boeditjahjono mengatakan, rencana peningkatan kecepatan kereta api Jakarta-Surabaya sudah terdapat dalam rencana induk pembangunan nasional (Ripnas).
Sampai saat ini, dia mengungkapkan, pihaknya belum mengetahui nilai investasi proyek revitalisasi tersebut karena masih harus melakukan penghitungan. Adapun terkait dengan studi kelayakan, paparnya, kemenhub akan melakukannya bersama-sama.
Proyek Revitalisasi Pantura Baru Sebatas Penawaran
Kementerian Perhubungan tegaskan proyek revitalisasi jalur utara Pulau Jawa lintas Jakarta-Surabaya baru sebatas ditawarkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yudi Supriyanto
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Lo Kheng Hong Serok Lagi Saham GJTL Desember 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
7 menit yang lalu
Rempang Kembali Memanas, Bagaimana Nasib PSN Milik Tomy Winata?
16 menit yang lalu
WIKA Lunasi Sebagian Obligasi Seri A Tahap I dengan Call Option
38 menit yang lalu
Hampir 100 Ribu Orang Teken Petisi Desak Prabowo Batalkan PPN 12%
1 jam yang lalu