Bisnis.com, CIANJUR—Pemerintah meluncurkan sistem Pasar Lelang Komoditas Terpadu yang berbasis internet dan terintegrasi dengan Sistem Resi Gudang, sebagai upaya menjaga pasokan pangan, menekan tingkat inflasi, dan stabilisasi harga pangan.
Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan sistem lelang online yang didukung integrasi Sistem Informasi Resi Gudang dan Sistem Informasi Harga akan menghilangkan batasan-batasan dalam perdagangan komoditas.
"Cakupan pasar lelang yang menjadi lebih luas dan bersifat nasional dapat memunculkan pembentukan harga yang lebih baik dan transparan serta menciptakan efisiensi mata rantai perdagangan," ujar dia dalam peluncuran integrasi SRG dan PLK di Cianjur, Senin (5/12/2016).
Integrasi SRG dan PLK diklaim dapat membangun jaringan di seluruh gudang SRG, memperpendek mata rantai pemasaran yang panjang, serta mengatasi kendala jarak dan waktu. Sehingga, nantinya diharapkan terjadi efisiensi akses pemasaran bagi petani.
Langkah integrasi juga dapat meningkatkan daya saing komoditas Indonesia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, mencukupi kebutuhan pangan di daerah, dan ujungnya adalah meningkatkan kesejahteraan petani serta produsen.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menyampaikan integrasi SRG dan PLK dapat memperlancar distribusi pangan dan menekan inflasi.
Proyek percontohan integrasi SRG dan PLK dilakukan di Jawa Barat, pada gudang-gudang SRG yang berlokasi di Indramayu, Subang, Cianjur, Tasikmalaya, Ciamis, Sumedang, Majalengka, dan Bogor.
PT Pos Indonesia (Persero) telah ditunjuk oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menjadi pengelola gudang SRG dan penyelenggara Pasar Lelang online. Perusahaan pelat merah itu bekerja sama dengan PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) sebagai lembaga kliring dan penjaminan.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga meluncurkan aplikasi SRG Mobile yang dapat dimanfaatkan masyarakat. ()