Bisnis.com, JAKARTA—Pengembang perkantoran kawasan pusat bisnis (central business district, CBD) mulai melanjutkan kegiatan konstruksi dalam upaya meraih momentum ekspansi pasar selanjutnya setelah penundaan sejumlah proyek tahun lalu.
Kepala Departemen Riset Savills Indonesia, Anton Sitorus menuturkan setelah penundaan sejumlah proyek, akhirnya sekitar 270.000 meter persegi gedung perkantoran masuk pasar selama lebih dari paruh pertama tahun ini. Pasokan baru itu berasal dari total enam bangunan perkantoran di kelas A proyek yang berlokasi di daerah Kuningan.
Pasokan perkantoran didominasi gedung kelas A, sehingga kelas ini juga menikmati penyerapan tertinggi dengan sekitar 100.000. meter persegi.
“Meskipun pasokan baru cukup banyak, tingkat kekosongan belum melonjak seperti yang terjadi pada tahun lalu karena beberapa pemilik gedung berhasil mengamankan pra-komitmen sewa sebelum bangunan beroperasional,”katanya Minggu (15/10).
Seperti diketahui sepanjang 2016, ada 12 gedung perkantoran baru yang mulai beroperasi di Jakarta dengan total pasokan 574.386 meter persegi. Empat gedung berada di kawasan pusat niaga (CBD) dan delapan di luar CBD.
Sejatinya, jumlah gedung yang seharusnya mulai beroperasi pada 2016 mencapai 23 gedung bila mengacu pada rencana bisnis awal dari masing-masing pengembang. Namun, tujuh gedung di CBD dan empat gedung di luar CBD akhirnya batal beroperasi dan menggeser jadwal penyelesaiannya pada tahun ini.
Penjadwalan ulang pengoperasian gedung-gedung perkantoran umumnya disebabkan oleh rendahnya tingkat komitmen penyerapan penyewa atau pembeli. Gedung-gedung perkantoran baru hanya terisi kurang dari 50% bahkan setelah setahun beroperasi.
Sedikit meningkatnya harga komoditas, juga menjadi pertanda yang baik untuk gedung perkantoran tahun ini. Pasalnya merosotnya kinerja industri minyak dan gas bumi lebih dari tiga tahun belakangan menyebabkan pengurangan sewa perkantoran bagi pekerja industri sektor itu.
Anton menilai kinerja perkantoran CBD selama lebih dari paruh pertama juga dinilai lebih baik dibandingkan tahun lalu. Dengan sekitar 270.000 meter persegi baru pasokan terjadi penyerapan bersih 72.000 meter persegi. Periode yang sama tahun lalu 260.000 sqm pasokan baru hanya terserap 29.000 meter persegi.
Hingga 2020 mendatang sekitar 1,8 juta meter persgi ruang perkantoran sewa diperkirakan akan masuk Pasar CBD Jakarta antara sekarang dan 2020. Ini termasuk 600.000 meter persegi kantor baru akan diserahkan akhir tahun ini.
Pengembang Mulai 'Pede' Lanjutkan Konstruksi
Pengembang perkantoran kawasan CBD mulai melanjutkan kegiatan konstruksi dalam upaya meraih momentum ekspansi pasar selanjutnya setelah penundaan sejumlah proyek tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Anitana Widya Puspa
Editor : M. Rochmad Purboyo
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Lo Kheng Hong Serok Lagi Saham GJTL Desember 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 menit yang lalu
Rempang Kembali Memanas, Bagaimana Nasib PSN Milik Tomy Winata?
13 menit yang lalu
WIKA Lunasi Sebagian Obligasi Seri A Tahap I dengan Call Option
36 menit yang lalu
Hampir 100 Ribu Orang Teken Petisi Desak Prabowo Batalkan PPN 12%
57 menit yang lalu
Usai Pangkas Suku Bunga, The Fed Fokus Kendalikan Inflasi
1 jam yang lalu