Bisnis.com, JAKARTA - Menteri ESDM Ignasius Jonan menyebutkan perusahaan yang beroperasi di Indonesia, tidak ada yang lebih besar dari PT Pertamina (Persero) yang memiliki topline penjualan sekitar Rp700 triliun hingga Rp800 triliun, dan PT PLN (Persero) sekitar Rp300 triliun hingga Rp350 triliun.
Selain itu, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memiliki revenue Rp400 triliun. Jonan berpendapat jika Pertamina atau PLN melantai di Bursa Efek Indonesia maka akan besar sekali.
Jonan mencontohkan perusahaan listrik di dunia memiliki price earning ratio (PER) hampir 30x. Dengan demikian, dia menilai jika PLN melantai di Bursa Efek Indonesia maka kapitalisasi pasarnya (market cap) bisa mencapai Rp500 triliun.
Sementara untuk Pertamina, Jonan berpendapat bahwa anak usaha Pertamina seperti PT Pertamina Hulu Energi atau PT Pertamina Retail juga bisa melantai di Bursa Efek Indonesia.
Hanya saja, Jonan menegaskan bahwa wewenang untuk IPO badan usaha milik negara merupakan kewenangan dari Kementerian BUMN sehingga pihaknya tidak mengetahui apakah anak usaha Pertamina akan diarahkan untuk IPO. “Enggak tahu. Tanya bu Rini kalau itu. Saya menghimbau saja,” ujarnya.
Namun, pihaknya berharap baik perusahaan milik negara maupun swasta nasional dan asing yang bergerak di sektor energi dan sumber daya mineral ke depan bisa semakin terbuka dan transparan. “Transparansi itu sangat penting sekali sehingga masalah pembayaran pajak, masalah akuntabilitas dan sebagainya semakin baik,” tegas Jonan.