Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkominfo Waspadai Konten Berisiko di Iklan Digital

Kementerian Komunikasi dan Informatika terus mewaspadai konten-konten berisiko yang muncul termasuk yang berkaitan dengan iklan digital.

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Komunikasi dan Informatika terus mewaspadai konten-konten berisiko yang muncul termasuk yang berkaitan dengan iklan digital.

Direktur Keamanan Informasi Ditjen Aplikasi Informatika Aidil Chendramata tidak menampik jika ada konten berisiko termasuk yang tampil bersama iklan-iklan digital.

"Itu bisa disusupi secara sengaja atau bisa jadi server-nya di luar, tergantung provider dan pihak yang menghadirkan konten ya, yang jelas ada aturannya tentang konten, seperti pornografi, dan lainnya," katanya, kepada Bisnis, Selasa (1/5/2018).

Dia mengatakan jika konten yang ditampilkan melanggar aturan, tentunya akan ada tindakan yang dilakukan, mulai dari peringatan hingga ditutup konten yang melanggar.  "Itu ada aturannya, tapi kalau ada dari server luar, otoritasnya beda," ujarnya.

Belum lama ini Integral Ad Science (IAS) memaparkan data yang mengungkap posisi Indonesia sebagai yang terburuk di Asia Tenggara dalam hal keamanan lingkungan daring bagi para perusahaan yang beriklan secara digital pada 2017.

Lingkungan daring Indonesia memiliki risiko merek tertinggi (9,1%), dan jauh di atas rata-rata Asia Tenggara (3,5%) serta tolok ukur global (7,9%). Artinya, sekitar 9,1% iklan online di Indonesia ditampilkan bersama konten yang menghadirkan risiko terhadap keamanan merek.

Risiko merek dilihat dari tingkat keamanan lingkungan daring tempat iklan digital muncul. Iklan digital dikatakan tidak aman jika muncul bersama konten berisiko seperti konten dewasa, alkohol, ujaran kebencian, unduhan ilegal, obat-obatan terlarang, serta bahasa kasar dan kekerasan.

Sebagai perbandingan, Thailand memiliki risiko merek kedua tertinggi di Asia Tenggara (8,6%), sedangkan Singapura dan Malaysia memiliki lingkungan daring paling aman dengan hanya 2,5% dan 2,2% dari iklan digital ditampilkan bersama konten yang berisiko.

Berkaitan dengan hal tersebut, Aidil mengatakan pihaknya tidak bisa berkomentar banyak karena belum mengetahui secara detail indikator yang digunakan dalam penilaian tingkat keamanan lingkungan daring tersebut.

"Saya tidak bisa berpendapat banyak karena belum tahu indikator apa saja yang digunakan sehingga ada peringkat itu," katanya.

Namun, dia menekankan Kominfo berkomitmen untuk menghadirkan kemanan lingkungan daring atau online yang baik bagi masyarakat di Indonesia.  "Kami berupaya untuk meningkatkan kemanan siber di Indonesia termasuk konten," ujarnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Agne Yasa

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper