Bisnis.com, JAKARTA—Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta mengatakan belanja konsumen pada kuartal II/2018 diprediksi akan meningkat jika dibandingkan dengan kuartal I/2018.
“Kuartal II pasti meningkat karena ada season Lebaran, tapi apakah bisa mendukung kinerja secara keseluruhan sangat sulit untuk menjawabnya,” kata Tutum ketika dihubungi Bisnis.com, Senin (7/5/2018).
Dia menambahkan pertumbuhan konsumsi terbesar ada di masyarakat lapis bawah atau menengah ke bawah. “[Didorong] karena populasi yang besar dan daya beli,” ujarnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan pertumbuhan konsumsi pada kuartal I/2018 hanya sebesar 4,95% atau naik 0,01% dibandingkan dengan kuartal I/2017.
BPS berharap pertumbuhan konsumsi pada kuartal selanjutnya dapat lebih tinggi seiring dengan adanya event besar, seperti Lebaran, Pilkada dan Asian Games.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mandey, mengatakan konsumsi rumah tangga pada kuartal I/2018 yang berada di angka 4,95% menjadi indikasi secara makro antara ritel modern, pasar rakyat, dan non keduanya. “Rata-rata akan ada pertumbuhan konsumsi,” ujarnya.
Hal tersebut, katanya, dipengaruhi faktor populasi yang bertambah, daerah yang sudah pulih harga jual komoditasnya tetapi ada juga yang tergantung dana bantuan pemerintah.
"Walaupun rendah [konsumsi] masih dapat diterima dengan asumsi bahwa memang sesuatu yang baik di kuartal ini [I/2018]. Tapi kembali lagi recovery di ritel itu, pelaku usaha khususnya di ritel modern belum dirasakan normal, jadi masih under perform bertumbuh tapi melambat," katanya.