Bisnis.com, BADUNG—Produk kosmetik tematik Bali didorong memperkuat daya saing agar bisa memperluas pasar domestik maupun internasional.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito mengatakan industri kosmetik berskala usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tumbuh pesat di Bali dan produk kecantikan yang dikembangkan juga tematik dengan mengangkat warisan budaya nusantara.
"Bali punya oportunity kosmetik tematik besar," ujar Penny di sela-sela Diskusi Interaktif tentang Pengembangan Kosmetik Tematik Berdaya Saing, di Badung, Bali, Minggu (13/5/2018).
Berdasarkan data BPOM, setidaknya terdapat 32 industri kosmetik yang mendaftarkan atau menotifikasikan 1.675 item produk kosmetik.
Melihat potensi pasar kosmetik yang menjanjikan tersebut, BPOM mendorong industri terutama UMKM kosmetik di Bali untuk semakin meningkatkan kualitas produknya.
Beberapa upaya strategis yang dilakukan untuk mendorong pengembangan UMKM kosmetik berupa simplifikasi perizinan, serta bimbingan teknis notifikasi dan penerapan Cara Produksi Kosmetik yang Baik (CPKB).
Terlebih, Bali merupakan tujuan wisata utama di Indonesia, sehingga pengembangan Kosmetik Tematik seperti produk SPA dinilai berpotensi.
“Kunjungan ini, selain untuk mengetahui perkembangan industri UMKM kosmetik di Bali, sebagai hasil upaya pembinaan yang telah dilakukan BPOM RI, juga untuk menginformasikan kisah sukses industri UMKM kosmetik di Bali dan mendapatkan masukan untuk penajaman strategi percepatan pengembangan industri UMKM kosmetika, khususnya di provinsi Bali," jelasnya.
Dia mengungkapkan BPOM juga meluncurkan program terpadu lintas kementerian/lembaga untuk mendorong pengembangan UMKM obat tradisional dan pangan agar berdaya saing.
"UMKM menempati posisi strategis untuk berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian nasional sehingga perlu didukung, didampingi, dan difasilitasi sehingga mampu meningkatkan daya saing," jelasnya.
Lebih lanjut, katanya, industri kosmetik merupakan salah satu industri andalan nasional yang sangat berperan sebagai penggerak ekonomi, sehingga berbagai upaya terobosan akan terus ditingkatkan agar lebih dirasakan manfaatnya oleh UMKM Kosmetik.
“Pemerintah akan memberikan pengawalan guna mewujudkan kemandirian dan peningkatan daya saing UMKM, seperti UMKM Kosmetik di Bali untuk mendukung pariwisata sekaligus menjadi komoditas ekspor,’’ katanya.